BANGLI – Tim Anggaran Pemerintah (TAPD) dan Badan Anggaran (Banggar) DPRD Bangli membahas APBD Perubahan tahun 2020. Memastikan anggaran benar-benar dinikmati masyarakat, anggota DPRD Bangli berharap APBD Perubahan difokuskan untuk penanganan Corona. Pertimbangannya, kesehatan masyarakat lebih penting dibandingkan program lain. Hal itu disampaikan anggota Banggar, I Ketut Suastika, saat rapat kerja, Jumat (18/9) lalu.
Lebih jauh Suastika menyatakan, penyebaran Corona makin meluas dan membuat Kabupaten Bangli menjadi zona merah. Dia berharap APBD Perubahan difokuskan untuk penanganan Corona dibandingkan dengan yang lain. Menurutnya, Banggar memutuskan melakukan refokusing anggaran secara cermat untuk penanganan Corona. Jika masih tersedia dana, baru dapat dimanfaatkan untuk menyelesaikan kegiatan yang tertunda di APBD Induk. Salah satunya untuk membayar tambahan penghasilan pegawai (TPP) yang tidak dibayarkan secara penuh.
Anggaran yang diplot sebelumnya, kata dia, hanya untuk sembilan bulan. Bila ada sisa anggaran diplot untuk pembayaran lagi tiga bulan. “Kami ingin dalam keputusan APBD Perubahan nanti tidak ingin program yang dirancang eksekutif program baru yang berbanding terbalik dengan realita saat ini, yakni penanganan Coroan,” serunya. Pembahasan di sektor belanja, sambungnya, juga dilakukan lebih rinci untuk menghindari terjadinya hal yang tidak diinginkan. Misalnya ada kegiatan tak bisa jalan dengan berbagai alasan. “Keputusan Banggar tidak ada kegiatan baru. Kamis fokus menyelesaikan kegiatan yang tidak berjalan, dan tidak ingin anggaran diplot untuk kegiatan yang baru,” tandasnya. 028