Valentine Day dan “Catur Paramita” serta Dampaknya Terhadap Perekonomian

Ni Kadek Sinarwati. foto: dok

Oleh Ni Kadek Sinarwati
(Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha)

VALENTINE Day atau hari valentine yang dirayakan (bagi yang merayakan) setiap tanggal 14 Februari dinyatakan sebagai hari kasih sayang. Hari dimana pasangan muda-mudi saling menyatakan rasa kasih sayang diantara mereka dengan memberikan pasangannya bunga, hadiah, es cream, coklat atau hadiah lainnya.

Bacaan Lainnya

Berbicara mengenai kasih sayang, tidak hanya ditujukan kepada sepasang kekasih yang sedang dilanda asmara, tetapi kasih sayang ditujukan kepada siapapun oleh siapapun. Kasih sayang orang tua terutama ibu kepada anak yang sepanjang masa tanpa mengenal detik, jam, tanggal.

Kasih sayang anak kepada orang tua, kasih sayang guru kepada muridnya, kasih sayang murid kepada gurunya. Kasih sayang murid kepada temannya dan yang lainnya. Bahkan dalam kepercayaan Hindu dengan konsep Tri Hita Karana, dikenalkan kasih sayang kepada Tuhan, kepada sesama manusia dan kasih sayang kepada lingkungan.

Memberikan kasih sayang kepada sesama manusia dalam kepercayaan Hindu disebutkan dalam Catur Paramitha. Catur Paramita yang berasal dari Bahasa Sansekerta yang terdiri dari kata Catur yang artinya empat, Paramita artinya sifat, sehingga Catur Paramita diartikan empat sifat yang harus dimiliki.

Baca juga :  Ratu Tisha Mundur dari Jabatan Sekjen PSSI

Catur Paramita terdiri dari (1) Maitri, setiap manusia harus bersikap lemah lembut dan berlaku sopan santun kepada seluruh makluk hidup. Maitri juga berarti bahwa manusia harus selalu menghormati orang yang lebih tua dan menghargai yang lebih muda sebagai budi pekerti yang luhur.

(2) Karuna, yaitu memiliki sifat welas asih atau saling menyayangi kepada sesama makhluk hidup ciptaan Tuhan serta menghindarkan diri dari tindakan yang bisa menyakiti orang lain.

(3) Mudita, yaitu manusia baiknya selalu tersenyum dan bersikap ceria ataupun ramah dan bersahabat. Mudita juga bisa diartikan bahwa manusia perlu memiliki rasa simpati kepada siapa saja dan harus menjauhkan dirinya dari rasa iri dengki dengan selalu berbagi kegembiraan ke sekitarnya.

(4) Upeksa, yaitu manusia harus memiliki sikap mau mengalah demi kebaikan serta tidak diperkenankan untuk menyimpan dendam. Upeksa juga diartikan sebagai sifat yang manusia yang perlu mengendalikan hawa nafsu agar tidak menimbulkan konflik (kumparan.com).

Jika ajaran Catur Paramita diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, dimana setiap orang bersikap sopan, lemah lembut, saling menghormati, menghargai, menyayangi, ramah, bersahabat, bersimpati dan mampu mengendalikan hawa nafsu, maka betapa indahnya hidup dan kehidupan. Tidak perlu tanggal tertentu untuk menerapkan Catur Paramita.

Namun demikian, jika ditinjau dari aspek ekonomi perayaan kasih sayang pada tanggal 14 Februari dalam sebuah perayaan “Valentine Day” memberikan dampak positif bagi kegiatan perekonomian.

Baca juga :  Baliho Ucapan Hari Raya di Payangan Dirobek Gerombolan Pemuda

Demi akan merayakan “Valentine” seseorang rela mengeluarkan uangnya untuk membeli boneka, tas, cincin, sepatu, jaket, bunga atau hadiah lainnya yang akan diberikan kepada orang yang disayangi. Kondisi ini menggerakkan roda perekonomian, terdapat penjual souvenir valentine dengan nuansa pink yang sibuk menyiapkan dagangannya. Terdapat senyum sumringah penerima dan pemberi hadiah.

Merayakan kasih sayang dengan mengimplementasikan Catur Paramita setiap hari akan membuat hidup ini indah, dan keindahan perayaan Valentine dengan taburan hadiah, memberikan dampak positif bagi perekonomian. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.