Tingkat Kunjungan Mencapai 300 Sehari, Kecamatan Tembuku Koleksi Belasan Objek Wisata Air Terjun

KECAMATAN Tembuku saat ini memiliki 13 air terjun, baik yang sudah berkembang maupun sedang dalam pengembangan. Hal ini akan menjadi pilihan bagi wisatawan yang akan berkunjung ke Kabupaten Bangli. Foto: ist

POSMERDEKA.COM, BANGLI – Kecamatan Tembuku saat ini memiliki 13 air terjun, baik yang sudah berkembang maupun sedang dalam pengembangan. Hal ini akan menjadi pilihan bagi wisatawan yang akan berkunjung ke Kabupaten Bangli. “Kecamatan Tembuku memiliki sejumlah objek wisata, baik wisata agro maupun air terjun,” ujar Camat Tembuku, Putu Sumariana, Minggu (3/11/2024).

Dia mengaku terus memberi dukungan kepada pengelola objek wisata, khususnya dalam mempromosikan objek wisata yang ada. “Patut kita syukuri, dari deretan objek wisata yang dimiliki, telah mengalami perkembangan cukup baik,” sebut birokrat asal Banjar Tegal, Bebalang, Bangli ini.

Bacaan Lainnya

Lebih lanjut dipaparkan, dari belasan air terjun di Kecamatan Tembuku, ada beberapa yang berkembang cukup baik. Misalnya Air Terjun Tukad Cepung, Goa Raja, Air Terjun Gerudugan dan Yeh Bulan.

Selain air terjun, Kecamatan Tembuku juga memiliki terasering sawah di Lembah Pantunan serta objek wisata agro lainnya. Tingkat kunjungan wisatawan juga dinilai cukup banyak. “Seperti di Tukad Cepung sudah mencapai angka 300 orang per hari,” ulasnya.

Perkembangan objek wisata air terjun ini, imbuhnya, juga memiliki imbas cukup besar pada pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar. Dia berujar di lokasi air terjun mulai tumbuh warung makan serta akomodasi wisata. Pendek kata muncul sumber-sumber ekonomi baru untuk masyarakat.

Baca juga :  Rayakan Hari Pelanggan Nasional 2024, Mandiri Inhealth Gelar “We Care Your Healthy Journey”

Untuk optimalisasi objek yang ada, dia berkata Pemerintah Kecamatan Tembuku melakukan berbagai upaya dan kegiatan, salah satunya mengolaborasikan kegiatan di Kecamatan.

Misalnya ada arisan PKK dilakukan di objek wisata. Atau rapat rutin yang sebelumnya digelar di Kantor Camat, sekarang dilakukan di desa yang ada objek wisatanya. “Kami ingin dekatkan kegiatan yang ada di kantor ke desa, sambil mempromosikan objek wisata yang dimiliki,” pungkasnya. gia

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.