Terjadi di 40 Titik Lokasi, Dampak Angin Kencang di Tabanan Timbulkan Kerugian Rp5 Miliar

MUSIBAH bencana alam angin kencang merusak sejumlah bangunan karena tertimpa pohon tumbang, salah satunya yang terjadi di Pura Muncak Sari, Desa Sangketan, Kecamatan Penebel, Tabanan. Foto: ist
MUSIBAH bencana alam angin kencang merusak sejumlah bangunan karena tertimpa pohon tumbang, salah satunya yang terjadi di Pura Muncak Sari, Desa Sangketan, Kecamatan Penebel, Tabanan. Foto: ist

POSMERDEKA.COM, TABANAN – Dampak angin kencang selama tiga hari (13, 14, 15 Maret 2024) yang terjadi di Tabanan dan sekitarnya, menimbulkan kerugian material yang tidak sedikit. Menurut Kepala Pelaksana BPBD Tabanan I Nyoman Srinadha Giri, Senin (18/3/2024), dari 40 titik lokasi kejadian yang dilaporkan timbul kerugian material sekitar Rp5 miliar.

Dikatakan, jumlah lokasi kejadian sebanyak itu adalah yang sudah dilaporkan. Tidak menutup kemungkinan masih ada beberapa lokasi bencana dampak cuaca ekstrem seperti angin kencang maupun tanah longsor.

Bacaan Lainnya

“Berdasarkan data laporan yang masuk ke BPBD Tabanan, tercatat ada 40 titik lokasi kejadian bencana yang terjadi selama tiga hari mulai 13, 14, dan 15 Maret 2024. Tidak ada korban jiwa, hanya timbul kerugian material sekitar 4 hingga 5 miliar rupiah. Data ini karena belum semua masuk dalam laporan. Jadi, ada yang sudah dilaporkan dan juga ada yang belum dilaporkan, termasuk data tentang kerugian material,” ujar Srinadha Giri.

Dia menyebut dari 40 titik lokasi kejadian dampak cuaca ekstrem baru-baru ini, yang terbesar menimbulkan kerugian material ada peristiwa pohon tumbang yang menimpa beberapa bangunan di Pura Muncak Sari, Desa Sangketan, Kecamatan Penebel. Dari yang diperkirakan, kerugian sekitar Rp2,5 miliar.

Baca juga :  Ngakan Putra Ingat Rai Arimbawa Sosok yang Baik

Menyusul peristiwa yang sama, yakni pohon tumbang yang menimpa Pura Dalem Kemetug di Desa Gunung Salak, Kecamatan Selemadeg Timur. “Berdasarkan laporan yang kami terima, dari kejadian di Pura Dalem Kemetug mengalami kerugian sekitar Rp880 juta. Sementara yang terjadi di Pura Batukaru timbul kerugian sekitar Rp250 juta. Untuk saat ini, kami masih terus memantau dan menerima laporan dari beberapa kejadian dampak cuaca ekstrem yang terjadi baru-baru ini di Tabanan dan sekitarnya,” pungkas Srinadha Giri. gap

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.