DENPASAR – Polemik di masyarakat, terutama di media sosial, terkait kader Partai Golkar menjadi penasihat kelompok Hercules, dinyatakan selesai sepenuhnya. DPD Partai Golkar Bali memanggil Plt Ketua DPD Partai Golkar Badung, Wayan Suyasa, untuk memberi pembinaan agar tetap sesuai garis kebijakan partai. “Itu sudah selesai, kader sudah dibina dan mengikuti kebijakan partai,” kata Ketua DPD Partai Golkar Bali, Nyoman Sugawa Korry, usai menerima audiensi Kasubdit I Intelkam Polda Bali, Selasa (16/6/2020).
Pemanggilan Suyasa, terangnya, dilakukan murni untuk mengingatkan bagaimana kebijakan partai. Jika ada perbuatan kader dinilai tidak sesuai aturan partai, sebutnya, pasti mereka akan dimintai klarifikasi. Sugawa mencontohkan bakal calon Walikota Denpasar, AA Ngurah Agung, yang sempat komentar di media bernada mengritik mekanisme partai. Yang bersangkutan kemudian diundang untuk menjelaskan duduk perkaranya.
Karena itu, tegasnya, pemanggilan Suyasa itu untuk kebijakan partai, bukan karena ada video yang viral di media sosial. “Tujuannya sama-sama untuk kebaikan Golkar. Siapapun yang keluar garis kebijakan partai akan dibina pada tahap awal,” ulasnya didampingi Sekretaris Made Dauh Wijana.
Sugawa juga memuji Suyasa sebagai kader loyal, karena bisa menerima penjelasan seniornya di partai dengan baik. “Saya yakinkan Pak Suyasa menerima dengan baik dan berterima kasih. Prinsipnya, semua kader bisa bergaul dan menyama braya dengan siapa saja. Tapi kalau jadi pimpinan ormas harus seizin partai, dan kami tidak mengizinkan itu,” urai Wakil Ketua DPRD Bali tersebut.
Disinggung kedatangan perwira menengah Ditintelkam Polda Bali ke Golkar, Sugawa berkata untuk berkoordinasi biasa. Sesungguhnya diagendakan sejak dua pekan lalu, tapi baru ada waktu kemarin. Sekali lagi dia menyebut kedatangan aparat intelkam itu tidak ada kaitan dan tidak ada membahas soal kelompok Hercules, sebatas membincang urusan politik. “Karena ini mau pilkada, kami tegaskan komitmen Partai Golkar untuk pilkada lebih berkualitas dan damai,” ujarnya.
Tanpa merinci daerah mana dimaksud, Sugawa kembali mengulang pernyataan partainya tidak ngotot calon yang diusung mesti kader sendiri. Golkar hanya mengusung calon yang didukung masyarakat, dengan alasan ingin yang menang itu adalah masyarakat, bukan partai. Dia berujar ingin yang menang kelak benar-benar calon berkualitas. Selain itu pelaksanaan pilkada berjalan damai, tepat waktu, tidak ada kecurangan, serta tidak ada gugatan yang tidak perlu.
“Prioritas kami itu keseimbangan kekuatan sosial politik bisa terwujud. Di Bali tidak lepas dari Tri Hita Karana, intinya selaras dan seimbang. Keseimbangan itu ciri politiknya tidak ada kesewenang-wenangan,” tandasnya. hen