DENPASAR – Sebanyak 817 sekolah/madrasah di Bali pada tahun 2023 ini akan menjadi sasaran akreditasi. Jumlah tersebut merupakan akumulasi dari sekolah yang belum pernah diakreditasi (sekolah baru). Sekolah yang tidak terakreditasi tahun sebelumnya, sekolah yang sertifikat akreditasinya kadaluwarsa, serta sekolah yang memang masa berlaku sertifikat akreditasinya berakhir Desember 2023.
“Tahun ini jumlah sekolah di Bali yang menjadi sasaran akreditasi sebanyak 817 sekolah,” ungkap Ketua Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah ( BAN S/M) Provinsi Bali, Drs. I Wayan Suwira, M.Si, M.Pd., ketika membuka kegiatan sosialisasi pelaksanaan akreditasi sekolah/madrasah Provinsi Bali yang diikuti oleh pengawas sekolah/madrasah se-Bali melalui zoom meeting, Selasa (24/1/2023).
Lebih lanjut Suwira mengemukakan, dari 817 sekolah yang menjadi sasaran akreditasi tersebut tidak seluruhnya akan divisitasi oleh asesor ke sekolah. Hal ini selain disebabkan oleh keterbatasan anggaran yang disediakan oleh pemerintah, juga disebabkan oleh faktor lain. “Untuk itu pusat memberikan kuota sebanyak 360 sekolah,” tegas Suwira tanpa menyebutkan nama-nama sekolah yang akan menjadi sasaran akreditasi tahun ini.
Menurut Suwira, ada beberapa tahapan pelaksanaan akreditasi sekolah/madrasah di Bali tahun ini. Dan direncanakan tahap pertama dirancang akan dilaksanakan Maret tahun ini. Khusus untuk Maret sekolah yang akan diakreditasi oleh asesor adalah sekolah yang masa berlaku sertifikat akreditasinya kadaluwarsa dengan berbagai alasan. ”Ini akan menjadi priotitas BAN-SM. Sebab jika sampai akhir tahun ajaran mereka tidak memiliki sertifikat akreditasi, kita khawatir alumnus sekolah tersebut akan bermasalah,” tegas Suwira.
Menjelang pelaksanaan akreditasi sekolah/madrasah tahun ini, Suwira berharap agar pengawas sekolah ikut berperan aktif dalam mensosialisasikan mekanisme pelaksanaan akreditasi dengan paradiga barunya ini. ”Kita telah menandatangani MoU dengan Asosiasi Pengawasa Sekolah Indonesia (APSI) Bali berkaitan dengan akreditasi sekolah dengan harapan pengawas sekolah memberikan kontribusi lebih pada upaya pelaksanaan akreditasi sekolah yang bermutu,” harap Suwira.
Kegiatan serupa, lanjut Suwira juga akan menyasar komponen pendidikan lainnya seperti guru-guru, maupun kepala sekolah. Dan untuk mempermudah pelaksanaan kegiatan sosialisasi pihaknya juga akan menjalin kerja sama dengan Dinas Pendidikan provinsi/kabupaten, kota, Kemenag serta lembaga lainnya. Pihaknya berharap melalui sosialisasi tersebut semua pihak memahami arti penting pelaksanaan akreditasi baik bagi sekolah maupun bagi instansi yang menaunginya. ”Ke depan kita berharap otomasi akreditasi lebih banyak. Dengan demikian, biaya bisa ditekan,” harap Suwira.
Ketua APSI Provinsi Bali, Ngakan Putu Suarjana, M.Pd., yang juga ditunjuk sebagai narasumber dalam kegiatan tersebut menyambut gembira kegiatan sosialisasi pelaksanaan akreditasi oleh BAN-S/M Bali ini. Menurutnya, langkah tersebut sangat tepat mengingat pengawas sekolah merupakan sosok yang bersentuhan langsung dengan sekolah. ”Kami memberikan apresiasi atas kegiatan ini. Mudah-mudahan seluruh pengawas sekolah/ madrasah di Bali mampu memberikan kontribusi pada upaya peningkatan kualitas pelaksanaan akreditasi sekolah/madrasah tahun ini,” pungkasnya. tra