Ratusan Asesor BAN-PDM Bali Dilatih, Akreditasi Bukan untuk Branding

KEGIATAN pendidikan dan latihan asesor BAN-PDM Bali di Swisbel Hotel RainForest, Kuta. Foto: ist
KEGIATAN pendidikan dan latihan asesor BAN-PDM Bali di Swisbel Hotel RainForest, Kuta. Foto: ist

POSMERDEKA.COM, MANGUPURA – Lebih dari 150-an asesor BAN-PDM Bali mengikuti Pendidikan dan Latihan (Diklat) yang digelar Badan Akreditasi Nasional Paud Pendidikan Dasar dan Menengah ( BAN-PDM) Bali bertempat di Swiss-Belhotel Rainforest, Kuta. Diklat dibuka langsung Ketua BAN-PDM Bali Dr. Ni Wayan Mudiarni, M.Pd.; didampingi Sekretaris BAN-PDM Dr. Budi Susetyo. Diklat akan berlangsung selama tiga hari dengan menghadirkan sejumlah narasumber dan pengajar yang didatangkan dari Sekretariat BAN-PDM Bali.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua BAN-PDM Bali, Ni Wayan Mudiarni, mengajak seluruh peserta untuk mengikuti kegiatan dengan serius sehingga nantinya ketika ditugaskan untuk melakukan visitasi ke sekolah/madrasah dapat  melaksanakan tugas secara professional serta bertanggungjawab. ‘’Kami mengajak seluruh peserta untuk mengikuti kegiatan ini dengan serius, penuh tanggungjawab sehingga nantinya siap untuk ditugaskan,’’ harap Mudiarni yang juga Widyaprada di BPMP Bali ini.

Bacaan Lainnya

Lebih lanjut dijelaskan, kegiatan Diklat bertujuan untuk mempersiapkan para asesor dengan keterampilan dan kompetensi menyusul kebijakan BAN-PDM menggunakan instrument baru menggantikan instrument sebelumnya yang dikenal dengan IASP 2020. “Karenanya kami mengajak peserta untuk benar-benar mengikuti kegiatan ini dengan sebaik-baiknya,” tegasnya.

Sekretaris BAN-PDM, Dr. Budi Susetyo, dalam paparannya mengemukakan, bahwa kegiatan akreditasi bukan dimaksudkan untuk memberikan branding atau merk kepada satuan pendidikan, namun lebih pada upaya untuk mengukur tingkat layanan satuan pendidikan kepada masyarakat. ‘’Jadi Akreditasi bukan untuk branding, namun untuk mengukur layanan satuan pendidikan,” tegasnya, seraya menambahkan asesor dalam melaksanakan tugasnya dibekali dengan norma, etika serta kode etik yang wajib ditatati oleh seluruh asesor Ketika melaksanakan tugasnya.

Baca juga :  Askot PSSI Denpasar Gelar Turnamen U13, U15 dan U17

Ketua panitia kegiatan, Dr. Ida Ayu Sri Widiastuti, dalam laporannya mengemukakan, kegiatan diklat asesor merupakan kelanjutan dari diklat yang sebelumnya dilakukan secara dalam jaringan (daring) dengan menggunakan LMS (Learning Manajemen System). Menurutnya, kegiatan daring dilakukan selama lebih dari tiga minggu dimulau dari tanggal 1 Juli s.d 18 Juli 2024.

‘’Kegiatan diklat melalui tatap muka ini merupakan kelanjutan dari kegiatan yang sebelumnya dilakukan secara daring,’’ tegas Widiastuti.

Ditegaskan, Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (BAN-PDM) sebagai lembaga mandiri dan profesional telah menyusun instrumen akreditasi baru untuk semua jenjang satuan pendidikan dan/atau program pendidikan kesetaraan sebagai bentuk dari transformasi akreditasi. ‘’Pemahaman terhadap instrument baru inilah menjadi focus kegiatan pelatihan saat ini,’’ tegasnya, seraya menambahkan selain pada perubahan instrumen juga dilakukan pada kebijakan dan mekanisme proses akreditasi yang diharapkan semakin memudahkan dan bermanfaat bagi asesi dalam peningkatan kualitas layanannya.

Widya juga berharap melalui kegiatan diklat ini, para asesor yang nantinya akan ditugaskan ke sekolah/madrasah memiliki pemahaman terkait kebijakan dan mekanisme serta pemahaman konseptual dan praktis terkait instrumen akreditasi baru. ”Inilah sesungguhnya tujuan dari pelaksanaan diklat saat ini,” tegas Widiastuti yang juga dosen di Universitas Mahasaraswati ini. tra

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.