Wujudkan Sekolah yang Dicita-Citakan bersama Program Sekolah Penggerak, BPMP Bali Gelar Kolaborasi Penguatan FPK Sekolah Penggerak Kabupaten Badung

KOLABORASI Penguatan Forum Pemangku Kepentingan Sekolah Penggerak yang diselenggarakan Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Bali, Selasa (23/7/2024). Foto: tra
KOLABORASI Penguatan Forum Pemangku Kepentingan Sekolah Penggerak yang diselenggarakan Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Bali, Selasa (23/7/2024). Foto: tra

POSMERDEKA.COM, MANGUPURA – Dalam upaya memperkuat implementasi Program Sekolah Penggerak di Provinsi Bali, Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Bali menyelenggarakan kegiatan Kolaborasi Penguatan Forum Pemangku Kepentingan (FPK) Sekolah Penggerak, Selasa (23/7/2024) di Harris Hotel & Residence Sunset Road Bali Jl. Pura Mertasari, Sunset Road, Badung.

Kegiatan Kolaborasi Penguatan Forum Pemangku Kepentingan Kabupaten Badung diikuti 70 peserta terdiri atas unsur Komisi Pendidikan DPRD Badung, Bappeda, Disdikpora, BGP, mitra pembangunan, kepala sekolah pelaksana PSP angkatan 2 dan 3, komite pembelajaran, komite sekolah, orangtua siswa, pengawas sekolah Dikdas dan Dikmen, KKKS, MKKS, perwakilan siswa SMP dan SMA.

Bacaan Lainnya

Selama sehari peserta Kolaborasi Penguatan Forum Pemangku Kepentingan Kabupaten Badung dibersamai oleh fasilitator diajak untuk melihat kembali sekolah yang dicita-citakan. Refleksi dan berbagi praktik baik PSP, membuat strategi kolaborasi, dan menyusun rencana tindak lanjut. Seluruh peserta juga menandatangani komitmen bersama meningkatkan mutu pendidikan untuk Kabupaten Badung.

Kabid SMP Disdikpora Badung, I Nyoman Agus Satwika Ariada, mewakili Kadisdikpora Badung, saat membuka acara menyampaikan Pemerintah Kabupaten Badung melalui Disdikpora Kabupaten Badung, berterima kasih kepada pemerintah pusat dalam hal ini BPMP Bali, telah menyelenggarakan kegiatan Kolaborasi Penguatan Forum Pemangku Kepentingan. Pihaknya sangat berharap dengan adanya kegiatan ini dapat lebih mempererat kolaborasi antar-pemangku kepentingan, sehingga sekolah-sekolah penggerak itu bisa menjadi lokomotif pembangunan, pembaharuan maupun kemajuan bagi sekolah-sekolah lainnya di Kabupaten Badung.

Baca juga :  “Peduli Banjar” Ringankan Beban Warga Saat Corona

Lebih lanjut dikatakan Satwika, Program Sekolah Penggerak adalah salah inisiatif pemerintah untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih baik dan berkualitas. Melalui program ini, diharapkan bisa menciptakan sekolah-sekolah yang mampu menjadi penggerak perubahan, menghasilkan siswa yang berkarakter, kreatif dan berprestasi.

Kolaborasi Penguatan Forum Pemangku Kepentingan, tegas satwika, sangat penting mewujudkan tujuan pendidikan. ‘’Dengan adanya forum ini, kita dapat saling berbagi pengetahuan, pengalaman dan strategi yang efektif untuk mengatasi berbagai tantangan di dunia pendidikan,’’ ujarnya.

Ia yakin, dengan semangat gotong royong dan kolaborasi yang kuat akan mampu membawa perubahan yang positif bagi pendidikan di Kabupaten Badung. Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat menyusun langkah-langkah strategis dan solusi inovatif untuk memperkuat peran sekolah penggerak. ‘’Mari kita bersama bekerja keras untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan menyenangkan bagi anak-anak kita,’’ serunya.

Kepala BPMP Bali, I Made Alit Dwitama,S.T, M.Pd., menjelaskan, di acara Kolaborasi Penguatan Forum Pemangku Kepentingan ini akan dilakukan refleksi oleh seluruh pemangku kepentingan, melihat apa hal baik sudah dilakukan dan apa yang perlu diperbaiki untuk ditindaklanjuti di tahun berikutnya. Di acara Kolaborasi Penguatan Forum Pemangku Kepentingan Kabupaten Badung diharapkan, komitmen seluruh pemangku kepentingan mulai dari pemerintah pusat (BPMP Bali), pemerintah daerah (Disdikpora Badung), dan pemangku kepentingan lainnya untuk berkomitmen bersama untuk meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Badung.

Baca juga :  Pengelolaan KKM Teluk Benoa Diharap Libatkan Desa Adat

‘’Pendidikan itu tak bisa sendiri. Harus bersama-sama seluruh pemangku kepentingan, termasuk juga orangtua yang memiliki peran yang sangat vital dalam peningkatan mutu dunia pendidikan,’’ lugasnya.

Dalam kesempatan itu, Alit Dwitama, menyampaikan tantangan pendidikan di Bali, salah satunya adalah capaian SPM masih pada tingkat pratama. Itu artinya standar pelayanan minimal pendidikan di Bali perlu ditingkatkan, termasuk capaian literasi dan numerasi perlu ditingkatkan. ‘’Tingkat pratama itu ada pada level menengah, kita maunya paling bagus. Salah satu indikatornya adalah capaian literasi dan numerasi,’’ pungkasnya. tra

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.