POSMERDEKA.COM, TABANAN – Rai Wahyuni Sanjaya selaku ketua Dekranasda Kabupaten Tabanan berkomitmen mengembangkan sektor industri kecil menengah (IKM), dan meningkatkan penggunaan produk dalam negeri di Kabupaten Tabanan. Salah satu langkah kecil namun berdampak besar yang dilakukan, yakni inovasi dalam mengembangkan Pojok IKM Dekranasda Tabanan.
Saat ditemui baru-baru ini di Pojok IKM Dekranasda Tabanan, di Lobi Kantor Bupati Tabanan, Rai Wahyuni menjelaskan mengenai Pojok IKM Dekranasda Tabanan. Menurutnya, hal itu bertujuan untuk mempromosikan produk-produk kerajinan Tabanan kepada para tamu yang biasa berkunjung ke Pemkab Tabanan. Selain mempercantik lobi kantor bupati, juga sekaligus mengenalkan kerajinan-kerajinan khas Tabanan.
“Saya melihat lokasi (Lobi Kantor Bupati Tabanan) ini bagus kalau disulap menjadi Pojok IKM Dekranasda. Jadi, di pojok ini mengkondisikan untuk semua perajin dari seluruh penjuru Tabanan untuk memamerkan sekaligus untuk menjual produknya. Saya berpikir pasti ramai yang mau bertemu Bapak Bupati. Kalau tamu-tamu yang berkunjung itu melihat kerajinan, kan jadi tertarik untuk membeli. Jadi, sekalian bisa dipromosikan,” ujar Bunda Rai.
Etalase mini yang ditampilkan, selain dilengkapi produk IKM, juga difasilitasi dengan kartu nama masing-masing perajin dan barcode qris untuk tamu yang bertransaksi secara langsung. Fasilitas pembayaran digital yang disajikan jadi kemudahan dalam melakukan transaksi nontunai (cashless payment) yang kini jadi pilihan dan diminati.
Dalam Pojok IKM Dekranasda Tabanan juga terdapat beberapa produk kerajinan dari pelaku IKM lokal Tabanan, seperti keramik, kerajinan besi, anyaman bambu, pakaian adat, kain tenun, kerajinan kerang, dan kerajinan batok kelapa. Produk-produk unggulan tersebut sampai saat ini mampu bersaing, khususnya di kancah nasional, sehingga Bunda Rai getol menggaungkan IKM Tabanan.
Dikatakan bahwa Dekranasda selain mempromosikan IKM local, juga memiliki tugas utama dalam pelestarian produk khas, yang salah satunya baju motif endek khas Bali. Penggunaan baju motif endek khas Bali oleh seluruh pegawai di lingkungan Pemkab Tabanan pada setiap Selasa juga merupakan salah satu langkah efektif dalam pelestarian.
Sementara untuk produk kerajinan local terus diupayakan untuk mempromosikan, salah satunya tas berbahan batok kelapa atau yang biasa disebut ‘kau’. “Tabanan ini kan daerah agraris, kaya akan hasil-hasil pertanian. Jadi, kami memanfaatkan potensi tersebut menjadi kerajinan berdaya jual. Kreativitas asli dari para perajin local, ini yang sedang diupayakan untuk go internasional, dan kemarin sudah ada yang jadi salah satu kerajinan terpilih dalam pameran G20,” ujarnya. gap