PKP Bangli Selektif Pilih Pengelola Pabrik Kopi Mengani

KONDISI pabrik kopi di Mengani. Sementara Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Bangli masih mencari calon pengelola. Foto: ist

POSMERDEKA.COM, BANGLI – Belum berfungsinya pengolahan kopi di Desa Mengani, Kintamani membuat Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Bangli selektif memilih calon pengelola pabrik kopi di Mengani. Sedikitnya 11 pengusaha yang meninjau ke lokasi dinilai belum menunjukkan keseriusan mengelola pabrik kopi tersebut.

‘’Kami selektif memilih pengelola pabrik kopi di Desa Mengani tersebut. Kami tidak ingin hanya sekadar mendapat sewa, sementara petani di sekitarnya malah dirugikan,’’ ujar Kadis PKP Bangli, I Wayan Sarma, Selasa (4/6/2024).

Bacaan Lainnya

Lebih lanjut disampaikan, dia sedang menunggu pihak ketiga yang bisa kerja sama pemanfaatan dalam bentuk sewa. Karena itu yang paling memungkinkan dalam regulasi pengelolaan barang milik daerah. ‘’Selama ini ada beberapa peminat baru sebatas survei, belum mengajukan proposal berupa rencana bisnis,’’ sambungnya.

Dia menguraikan, sebelumnya pabrik kopi tersebut dikelola BUMN. Sebab, selama ini bahan baku berupa kopi dengan mudah didatangakan dari luar Bali. Kapasitas pabrik kopi ini sangat besar. Dalam sehari bisa mengolah kopi gelondong basah sekitar 5 ton.

Di sisi lain, produksi kopi di Kintamani tidak mencapai sejumlah itu. Makanya saat dikelola BUMN, kekurangan itu didatangkan dari luar Bali. ‘’Dulu saat dikelola BUMN, pengelola dengan mudah mendatangkan kopi dari luar kemudian diolah di Kintamani,” katanya.

Baca juga :  Patroli Kawal Hak Pilih, Bawaslu Bangli Sasar Pasar Tradisional

Karena kondisi ini, sambungnya, dari belasan peminat yang melakukan survei ke Lokasi, belum mengajukan penawaran secara serius. Kendati demikian, dia akan terus berupaya mencari pengelola yang serius untuk mengelola pabrik kopi tersebut. “Kami tentu akan bersabar untuk mendapat pengelola serius. Kami tidak ingin hal yang terjadi dulu kembali terulang,” tegasnya.

Mengenai kondisi pabrik kopi, imbuhnya, sampai saat ini masih bagus, baik mesin maupun gudangnya. Hal ini terpantau saat dirinya berkunjung ke lokasi pabrik pada Selasa lalu. Untuk mesin, karena lama tidak dioperasikan, nanti akan ada perbaikan. Selama ini instansinya memang tidak memiliki tenaga khusus untuk merawat pabrik.

“Minggu kemarin Pak Bupati sempat meninjau lokasi. Ini membuktikan kalau beliau serius, dan tidak menerima laporan begitu saja dari bawahan, makanya melihat langsung ke lokasi,” pungkas Sarma. gia

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.