Pertanyaan Sesuai Kondisi Kekinian, KPU Bali Tak Mau Tahu Soal Buatan Panelis

JOHN Darmawan saat memimpin rapat koordinasi dengan Tim Perumus dan Tim Panelis debat kandidat Pilgub Bali 2024, Senin (4/11/2024). Foto: ist
JOHN Darmawan saat memimpin rapat koordinasi dengan Tim Perumus dan Tim Panelis debat kandidat Pilgub Bali 2024, Senin (4/11/2024). Foto: ist

POSMERDEKA.COM, DENPASAR – Untuk keperluan debat kandidat Pilgub Bali 2024 kedua pada Jumat (8/11/2024), KPU Bali mengundang tujuh panelis yang akan membuat soal debat. Untuk menjaga integritas, sama dengan sebelumnya, KPU tidak akan merilis nama-nama panelis tersebut. Selain itu, KPU juga menegaskan tidak ingin tahu soal yang dibuat sebelum dibacakan saat acara berlangsung.

Anggota KPU Bali, Gede John Darmawan, Senin (4/11/2024) mengatakan, KPU kembali membentuk tim panelis yang terdiri dari tujuh orang akademisi. Mereka bertugas membuat soal untuk debat kedua dengan tema “Menyikapi Dinamika Otonomi Daerah di Bali”. Ada lima subtema yang disusun Tim Perumus sebelumnya, tapi kemungkinan akan ada yang digabung.

Bacaan Lainnya

“Untuk pembuatan soal, KPU tidak mau tahu dan tidak ingin tahu, semua diserahkan ke tim panelis. KPU juga tidak akan mendampingi Tim Panelis saat membuat soal, hanya sebatas memfasilitasi tempat saja sesuai yang dipilih panelis,” terangnya usai rapat koordinasi bersama Tim Perumus dan Tim Panelis di KPU Bali.

Secara teknis, jelasnya, setiap panelis membuat lima soal debat. Jadi, total ada 25 soal yang disiapkan bagi kedua paslon. Panelis menulis sendiri soal yang dibuat, mencetak, kemudian memasukkan ke dalam amplop, sampai menyegelnya sendiri. Soal yang tersegel baru diserahkan ke KPU saat acara debat berlangsung.

Baca juga :  Bupati Sanjaya Apresiasi Karya Krama Banjar Lodalang

Meski menyerahkan sepenuhnya kepada panelis, John berharap agar pertanyaan kepada kandidat tetap menyesuaikan dengan kondisi terkini dan respons masyarakat. Dia berujar saat debat pertama ada masukan dari LSM untuk dititip ditanyakan ke paslon, antara lain dari kelompok difabel. “KPU tidak akan mengumumkan siapa panelis untuk menjaga kepercayaan publik atas debat kandidat ini. Kami juga mengajak panelis untuk menjaga integritas acara ini,” pesannya.

Dalam evaluasi debat pertama, Koordinator Tim Perumus, Prof. AA Wisnumurti, menyarankan agar pertanyaan soal untuk debat kedua lebih mengarah sesuai subtema. Panelis diminta mengurangi pernyataan dan lebih menukik ke substansi, agar lebih mudah dipahami paslon. “Intinya, pertanyaan agar dieksplorasi dengan situasi terkini,” tandas John Darmawan. hen

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.