DENPASAR – Teka-teki kemungkinan Partai Golkar benar menurunkan rekomendasi ke paket petahana Giriasa di Pilkada Badung, dan bukannya ke Diatmika-Muntra, ada titik terang. Meski berkata tidak mau ikut campur urusan internal Golkar, Giri Prasta memendam asa Golkar ikut mendukungnya. Harapan itu disampaikan usai menerima rekomendasi dari PDIP di DPD PDIP Bali, Jumat (28/8/2020).
Menurut Giri didampingi calon Wakil Bupati, Ketut Suiasa, urusan bergabung atau tidaknya Golkar dalam satu barisan diserahkan sepenuhnya kepada Ketua Umum Partai Golkar. Dia tidak ingin intervensi masalah tersebut. Hanya, sebutnya, secara nurani pribadi dia menaruh harap Golkar ikut dalam satu bahtera di pilkada. Ibarat ungkapan, dia mengaku masih ingat dengan “rasa dulu yang pernah ada”.
“Intinya, kami berharap ini bisa dilakukan baik, sehingga rekomendasi Golkar untuk Giriasa. Hidup dalam kehidupan apalagi berpartai selalu take and give (menerima dan memberi), bagaimana bersama membahagiakan masyarakat Badung,” cetusnya.
Giri menuturkan, sesungguhnya Golkar juga sebagai arsitek sekaligus pendukung penuh paket Giriasa saat Pilkada 2015 silam. Namun, bagaimana dengan Pilkada 2020 ini, dia mendaku belum tahu apakah kisah sama terulang lagi. “Kami paket Giriasa terlahir dari Golkar, didukung sepenuhnya oleh Golkar,” lugasnya.
Mengenai turunnya rekomendasi PDIP untuk dia melanjutkan ke jilid II, selain mengucapkan terima kasih kepada Megawati Sukarnoputri selaku Ketua Umum PDIP, dia berjanji akan menyejahterakan masyarakat Badung dan membuat jadi bahagia.
Kata dia, ada perbedaan antara bahagia dan sejahtera. Sejahtera, terangnya, memenuhi harkat kebutuhan tapi masih bergantung dengan yang lain. “Kalau bahagia itu terpenuhi semua, dan rasa memiliki ada. Itulah tugas kami melanjutkan dan perlu menyempurnakan di Badung nanti,” janjinya.
Sebagai petahana, dia mengajak agar kontestasi dan demokrasi berjalan baik. Dengan begitu masyarakat Badung tidak terpecah gegara pilkada. Sekalipun berbeda pilihan itu sah-sah saja, Giri ingin persoalan politik tidak melebar dan dibawa ke mana-mana. “Setelah selesai tanggal 9 Desember, yuk bersama membangun Badung,” ajaknya.
Jika benar Golkar bergabung, apakah itu artinya siap melawan kotak kosong? Tanpa ragu dia menjawab Giriasa siap menerima apapun dengan baik, pun mengikuti proses pemilihan dengan baik. Dia mengklaim harus harus menampilkan ke masyarakat bagaimana era demokrasi yang baik. “Dan, Badung butuh solidaritas yang kuat sebagai wujud rasa persaudaraan,” tutup Ketua DPC PDIP Badung tersebut.
Ketua KRBB sebagai pengusul Diatmika-Muntra, AA Tri Candra Arka, bilang KRBB masih menunggu bukti fisik rekomendasi Golkar. Setelah itu baru tahu apakah benar dijatuhkan ke Giriasa atau ke Diatmika-Muntra. “Rekomendasi dari Golkar dan Gerindra masih berproses,” kata kader Golkar itu.
Sekretaris DPC Partai Gerindra Badung, I Ketut Sugiana, mendaku rekomendasi dari partainya masih berproses. Kapan batas akhirnya, dia menyerahkan sepenuhnya ke partai. Sugiana menilai isu Golkar merapat ke Giriasa tidak perlu ditanggapi. “Saya juga dengar itu, tapi baru isu, jadi tidak perlu ditanggapi. Sekali lagi, rekomendasi itu kewenangan pusat dan saat ini masih berproses,” tandasnya. hen/020