POSMERDEKA.COM, MATARAM – Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melakukan pembayaran dana kompensasi atas selisih tarif listrik beberapa golongan dengan Biaya Pokok Penyediaan (BPP) listrik, kepada PT Perusahaan Listrik Negara atau PLN. Pembayaran kompensasi yang sebesar Rp17,83 triliun tersebut merupakan nilai kompensasi untuk periode kuartal IV-2023.
Direktur Utama (Dirut) PLN, Darmawan Prasodjo, mengapresiasi dukungan pemerintah dalam merealisasikan dana kompensasi ini. Selain berkontribusi dalam menjaga likuiditas perseroan, pembayaran kompensasi juga menjadi bentuk dukungan pemerintah pada upaya menggerakkan roda perekonomian lewat sektor kelistrikan.
‘’Kami berterima kasih untuk dukungan Pemerintah Indonesia. PLN dapat semakin aktif di mana listrik bukan sekadar untuk menerangi namun juga menggerakkan perekonomian masyarakat,’’ ujar Darmawan dalam siaran tertulisnya, Sabtu (25/5/2024).
Menurut dia, di tengah berbagai tantangan ekonomi global yang terjadi, Pemerintah Indonesia bersama PLN terus berupaya menghadirkan energi listrik yang terjangkau. Ditunjukkan lewat kebijakan pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat.
‘’Ini langkah konkrit pemerintah di mana tata kelola yang dilakukan pemerintah sudah sangat baik. Ini juga wujud bahwa negara hadir untuk menjaga daya beli dan memperoleh pelayanan listrik yang berkesinambungan,’’ ungkap Darmawan.
Sepanjang tahun 2023 PLN melakukan extraordinary effort untuk menjaga stabilitas kondisi keuangan PLN dengan melakukan upaya efisiensi. PLN memiliki program Cash War Room (CWR) yang berfokus pada penguatan manajemen keuangan secara komprehensif, baik dari sisi pengendalian anggaran dan performance, pengelolaan likuiditas dan manajemen utang, maupun pengelolaan valuasi aset.
Pada tahun 2024, CWR mulai menambahkan fokus pada upaya peningkatan top line melalui optimasi penjualan dan distribusi. “Dengan program ini kami betul-betul punya visibility, baik itu revenue maupun pengeluaran cost kami, mulai dari jangka pendek, menengah dan panjang. Sehingga pengelolaan keuangan lebih optimal dan efisien,’’ tandas Darmawan. rul