POSMERDEKA.COM, BANGLI – Ribuan masyarakat Desa Batur akan berpartisipasi dalam upacara pelebon Palinggih Dane Jro Gede Batur Alitan (Puri Kawan), Desa Batur, Kecamatan Kintamani, Bangli, Jumat (24/1/2025). Persiapan hingga Kamis (23/1/2025) sore mencapai 90%.
Meski diguyur hujan lebat disertai angin kencang, warga Desa Adat Batur tak surut untuk menyiapkan pelebon Dane Jro Gede Batur Alitan. Beberapa wisatawan lalu lalang di lokasi upacara (payadnyan), sedangkan puluhan polisi dan petugas Dinas Perhubungan Bangli berjaga-jaga di lokasi. Bade tumpeng 9 juga sudah siap, berikut petulangan kaang (ikan).
Bade dan petulangan yang dibalut dengan kain putih ini ditempatkan di halaman parkir Pura Ulun Danu Batur, Desa Adat Batur. Sementara di rumah duka (Puri Kawanan) pelayat terus berdatangan, salah satunya Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara.
Jero Gede Penyarikan Duuran Batur, Kamis (23/1/2025) mengatakan, persiapan pelebon mencapai 90%. “Tinggal menunggu pelaksanaan saja besok (hari ini),” bebernya.
Dia menguraikan, bade dan petulangan kaang dibuat di Puri Saren Ubud. Dalam proses pembuatan, krama adat di Desa Adat Batur juga turut terlibat. “Proses ngunggahan tumpeng kemarin berjalan lancar, dan syukur saat itu hujan tidak turun,” tuturnya.
Rangkaian upacara, ulasnya, puncak karya akan di-puput dua sulinggih yakni Ida Pedande Geria Nongan dan Ida Pedanda Geria Tegallalang.
Sebagai desa kuno, kisahnya, Desa Adat Batur memiliki tradisi berbeda dengan desa adat lainnya di Bali. Untuk Dane Jero Gede memiliki setra (tunon) tersendiri. Begitu juga Pura Dalemnya, pisah dengan pura krama pengayah lainnya. Dane Jero Gede Batur memiliki perabuan tersendiri di areal parkir.
Pelaksanaan pelebon Dane Jero Gede Batur Alitan disebut sama dengan prosesi Ida Bhatara /Bhatari ngeluhur saat Ngusaba Kedasa. Artinya ada arak-arakan, semua piranti yang ada di pura digunakan untuk penghormatan terakhir. “Esensinya yakni mengembalikan Ida Bhatari yang wujud nyatanya disimbolkan Palinggih Dane Jero Gede Batur Alitan,” terangnya.
Semua piranti yang digunakan dalam pelebon, disebut tersurat dalam Raja Purana Batur. Karena linggih dane sebagai Danghyang, yakni sebagai simbol Dalem Klungkung di pegunungan yang sebagai pemimpin subak-subak yang ada di Bali. Jero Gede Batur Alitan berupa bade tumpang 9 dan petulangan kaang, sedangkan Jero Gede Batur Duuran berhak atas bade tumpang 11 dan petulangan lembu putih.
Berkaitan dengan proses pelebon, dia mengakui akan mengganggu arus lalu lintas di jalur Bangli-Singaraja maupun dari Payangan ke Singaraja. Karena itu dia berharap warga yang akan bepergian agar tidak melewati Desa Batur, karena dipastikan akan tutup total. “Kami mohon maaf atas ini. Bagi warga yang tidak berkepentingan agar tidak lewat wilayah Desa Batur Selatan dan Utara,” pintanya menandaskan. gia