Kemenparekraf Dorong Desa Wisata di Karangasem “Naik Kelas”

SEKDA Karangasem, I Ketut Sedana Merta (kedua dari kanan), saat menghadiri acara penguatan jejaring desa wisata berbasis digital di Bali, di wantilan Taman Soekasada Ujung, Karangasem. Di Karangasem terdapat 32 desa wisata. Foto: ist

POSMERDEKA.COM, KARANGASEM – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendorong pengembangan pengelolaan desa wisata di Karangasem berbasis digital, agar makin berkembang dan mampu bersaing dengan desa wisata lainnya di Bali dan Indonesia.

Pesan itu diutarakan Direktur Pengembangan Destinasi II, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur, Kemenparekraf, Bambang Cahyo Murdoko, Rabu (9/10/2024).

Bacaan Lainnya

Dari data, saat ini di Karangasem terdapat 15 desa wisata yang masuk dalam jaringan desa wisata yang diprogramkan Kemenparekraf. Dia berharap desa wisata ini bisa terus bertambah dan berkembang.

“Kami ingin membangun pariwisata dari desa. Desa menjadi lapisan yang paling bawah yang harus menikmati pariwisata, pemberdayaan masyarakat lokal dan kearifan lokal,” kata Murdoko, dalam acara penguatan jejaring desa wisata berbasis digital di Bali, di wantilan Taman Soekasada Ujung, Karangasem.

Kemenparekraf disebut sengaja memilih lokasi kegiatan di Karangasem, karena menganggap Karangasem memiliki potensi wisata yang bagus dengan bentang wilayah yang lengkap. Ada pegunungan, laut dan daratan yang sangat indah. Jadi, banyak yang bisa digarap dan dikembangkan di masing-masing desa.

Baca juga :  Suzuki Pimpin Tren Kendaraan Ramah Lingkungan, Grand Vitara dan New Xl7 Hybrid Mendominasi Pameran GIIAS 2023

Selain keindahan bentang alam, Karangasem juga dinilai kaya akan tradisi, adat dan budaya. Pun banyak potensi yang masih bisa dikembangkan lagi. Terlebih setiap desa yang ada memiliki keunikan dan keindahan tersendiri, yang bisa untuk dikembangkan dalam menarik wisatawan.

“Sejauh ini ada 6.032 desa wisata yang masuk ke dalam jaringan desa wisata yang diprogramkan Kemenparekraf. Dari jumlah tersebut, 15 desa wisata ada di Karangasem,” paparnya.

Sekda Karangasem, I Ketut Sedana Merta yang hadir dalam kegiatan tersebut, mengatakan, di Karangasem terdapat 32 desa wisata. Namun, belum semua masuk jaringan desa wisata yang diprogramkan Kemenparekraf. Untuk selanjutnya desa wisata yang belum masuk bisa masuk, karena memiliki potensi yang sangat menjanjikan.

“Kami berharap bisa lebih sering lagi diadakan festival atau kegiatan lainnya yang bersumber dari pusat. Jadi, kami bisa memperbaiki fasilitas dan infrastruktur sehingga lebih bisa menarik wisatawan. Memang kami akui ada beberapa kendala yang dihadapi, terutama soal infrastruktur,” ungkap Sedana Merta.

Acara penguatan jejaring pengelolaan desa wisata diikuti peserta dari puluhan perwakilan desa wisata di Bali. Hadir beberapa narasumber seperti Putu Eddy Surya Artha, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Karangasem; Prof. Nyoman Sunarta, Kepala Prodi Pariwisata Universitas Udayana; Ketut Suarbawa, praktisi/ahli pariwisata; Ida Bagus Partha Adnyana, Ketua Bali Tourism Board; dan Galuh Alif Fahmi Rizki, Pengelola Desa Wisata Tinalah, Yogyakarta. nad

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.