KARANGASEM – Upaya vaksinasi terhadap siswa SMP di Karangasem terus gencar dilaksanakan dalam penanggulangan Covid-19. Namun, meski vaksinasi ini juga untuk mengejar target, adanya penyakit bawaan mesti jadi perhatian sebelum vaksinasi dijalankan.
Berdasarkan pantauan, Kamis (15/7/2021) vaksinasi digelar di SMPN 1 Amlapura. Kegiatan ini secara umum berjalan lancar, meski ada sejumlah siswa yang tidak mengikuti vaksin lantaran keluhan tertentu.
Kepala SMPN 2 Amlapura, I Komang Sueca, mengatakan, kegiatan vaksinasi di SMP Negeri 1 Amlapura dilakukan dalam waktu sehari. Dia berharap dalam waktu sehari itu betul-betul semua siswa bisa mengikuti vaksinasi, dengan durasi mulai pukul 08.00 sampai 15.00.
Untuk menghindari kerumunan di sekolah dengan jumlah siswa sebanyak 903 orang itu, selesai vaksinasi siswa diberi waktu istirahat selama 15 menit. Setelah itu diizinkan pulang tanpa menunggu sertifikat vaksinasi. “Sertifikatnya akan diberikan oleh pihak sekolah,” jelasnya.
Dari laporan yang diterima, dia menyebut ada empat anak tidak mengikuti vaksin. Ada satu anak mengikuti isolasi mandiri, tiga orang sisanya karena dalam keadaan sakit. Ada juga laporan dari dokter bahwa ada dua anak yang tidak diizinkan vaksinasi, karena memang ada penyakit bawaan.
“Harapan kami selaku pihak sekolah, mudah-mudahan dengan melaksanakan vaksin ini betul-betul anak kita itu tetap dalam kondisi sehat dan PTM bisa dilaksanakan,” harapnya.
Anggota Komisi 4 DPRD Karangasem, Ni Kadek Weisya Kusmiadewi dan I Gusti Ngurah Gede Subagiarta, yang memantau vaksinasi di SMPN 1 Amlapura, menyatakan apresiasi terhadap vaksinasi tersebut. Dua legislator itu memuji pihak sekolah bersedia memfasilitasi anak-anak untuk melakukan vaksinasi di sekolah.
Mereka menilai proses skrining berjalan dengan baik oleh tim kesehatan sebelum vaksinasi dilakukan. Menurutnya, skrining itu sangat penting, dan bila ada anak punya penyakit bawaan seperti sesak napas, maka jangan dipaksakan.
“Kami harap proses vaksin ini berjalan lancar sesuai harapan, dan tanpa mengabaikan kesehatan anak-anak. Mencapai target itu bukan berarti kita mengabaikan riwayat atau penyakit bawaan, jadi itu harus diperhatikan, jangan diabaikan,” tegas Kusmiadewi.
“Kami harapkan prosesnya agar sesuai, dan harapan kami berjalan lancar anak-anak semua dapat vaksin. Semoga pembelajaran tatap muka nanti bisa berjalan semestinya,” pesannya. nad