Karya Panca Wali Krama, Pemkab Gianyar Nganyarin di Pura Mandhara Giri Semeru Agung

TARI Rejang saat Pemkab Gianyar ngaturang penganyar karya Panca Wali Krama Pura Mandhara Giri Semeru Agung. Foto: adi
TARI Rejang saat Pemkab Gianyar ngaturang penganyar karya Panca Wali Krama Pura Mandhara Giri Semeru Agung. Foto: adi

POSMERDEKA.COM, LUMAJANG – Pemkab Gianyar ngaturang bakti penganyar Karya Panca Wali Krama di Pura Mandara Giri Semeru Agung Kecamatan Senduro, Lumajang, Jawa Timur, Buda Paing Landep, Rabu (24/7/2024). Ketua PHDI Lumajang, Teguh Widodo, memaparkan Karya Panca Wali Krama tahun 2024 terlaksana berkat solidaritas dan kolaborasi baik antara Panitia Hindu Bali dengan Panitia Pura Mandara Giri Semeru. “Ini kita laksanakan tetap selalu dengan solidaritas dan berkolaborasi dengan semeton panitia Bali dan juga panitia Mandara Giri Semeru Agung,” jelasnya.

Karya Panca Wali Krama di Pura Mandara Giri Semeru Agung di-puput Romo Dukun Pandita, mulai dari Melasti, Mupuk Pedagingan, puncak Karya, hingga Panyineban juga akan dipuput setidaknya empat Romo Dukun Pandita. Dilanjutkan Teguh Widodo, antusiasme masyarakat Bali tahun ini sangat luar biasa dibanding tahun sebelumnya.

Bacaan Lainnya

“Panca Wali Krama tahun ini seluruh penganyar dari kabupaten/kota se-Bali dan se-Jawa Timur membeludak, banyak sekali dibanding tahun sebelumnya,” pujinya.

Terkait pembagian kerja, Teguh Widodo mengaku terjalin kolaborasi dan sinergi yang baik antara panitia Bali dan Tengger sejak dilaksanakan peresmian Pura Mandara Giri Semeru Agung tahun 1992. “Jadi untuk bebantenan dari Bali tetap berjalan. Begitu pula dari panitia Hindu Tengger, kita bekerja sama untuk mempersiapkan piodalan Panca Wali Krama tahun ini dengan baik,” tegasnya.

Baca juga :  Sanjaya Hadiri “Pemelaspasan” di Banjar Eka Swara Dangin Carik

Sekda Gianyar, I Dewa Gde Alit Mudiarta, mengatakan, dalam penganyaran kali ini, Pemkab Gianyar melakukan bakti penganyar bersama OPD di Gianyar, lengkap dengan pelengkap upacara seperti tari rejang baris topeng dan lainnya. Dia berharap dengan dilaksanakan upacara Panca Wali Krama yang dilaksanakan setiap 10 tahun sekali, dapat memberi keselamatan kesejahteraan bagi umat sedharma.

Untuk diketahui, rangkaian karya diawali dengan Mupuk Pedagingan pada 6 Juli, Melasti pada 15 Juli, dan Tawur Panca Wali Krama pada 18 Juli. Upacara yang melibatkan umat Hindu Bali dan Jawa Timur ini menggunakan sarana 13 ekor kerbau. Ini adalah karya Panca Wali Krama yang ketiga sejak berdirinya Pura Mandara Giri Semeru Agung pada 1992.

Pura Mandhara Giri Semeru Agung berada di kaki Gunung Semeru. Salah satu pura yang dituakan di Indonesia ini dibangun sekitar tahun 1970-an. Awalnya pura ini dibangun seluas 25×60 meter, lalu diperluas menjadi hampir 3 hektare saat ini. Pura Manhara Giri Semeru Agung diresmikan pada Juli 1992. adi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.