POSMERDEKA.COM, KARANGASEM – Pupuk bersubsidi semakin langka memicu masalah dalam skala nasional, tidak terkecuali di Kabupaten Karangasem. Menurut data Dinas Pertanian Karangasem, subsidi pupuk yang diterima hanya 52 persen dari total 4.200 ton. Hal ini tentu menyulitkan para petani, karena mereka harus membeli pupuk nonsubsidi yang harganya jauh lebih tinggi.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pertanian bersama staf meninjau kios-kios perlengkapan pertanian terkait harga dan kesediaan pupuk subsidi. Hasilnya, beberapa kios masih menyediakan pupuk bersubsidi meski stoknya tidak banyak, seperti di toko perlengkapan tani di wilayah Padangkerta.
“Kami masih punya dua ton, yang subsidi ini harganya Rp112.500, yang nonsubsidi harganya Rp350.000/sak. Saru sak isinya 50 kg,” jelas ujar salah satu penjual.
Pemilik toko perlengkapan tani di wilayah Jasri juga mengatakan hal sama. “Di kami masih kosong, karena surat pergantian nama toko kami masih belum selesai, jadi stok sementara dikosongkan. Jika dari distributor pupuk bersubsidi masih tersedia 14 ton. Biasanya kami jual di toko itu per saknya Rp112.500,” kata pemilik toko tersebut.
Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Karangasem, I Nyoman Siki Ngurah, mengimbau para penjual pupuk bersubsidi agar jujur menyampaikan kepada para petani terkait ada atau tidaknya stok di tokonya. Jadi, para petani mendapat pupuk bersubsidi sesuai kuotanya.
“Hasil dari peninjauan kami, pupuk bersubsidi itu sudah tersedia. Yang nonsubsidi juga tersedia, jadi tinggal bagaimana para petani melakukan pengajuan sesuai dengan kebutuhan. Yang pasti harus mengikuti mekanisme yang ada,” ujar Ngurah, Minggu (18/2/2024).
Dia mengklaim sebenarnya tidak ada kesulitan. Kalau sudah terinput dalam RTKK, dipastikan sudah masuk kelompok dan subak. Jika ada kendala, seluruh penyuluh dan staf di Dinas Pertanian siap memfasilitasi. Petani tinggal berkomunikasi dengan penyuluh di wilayahnya masing-masing.
Upaya mengatasi kelangkaan pupuk, dia mengajak para petani melalui para penyuluh untuk beralih ke pertanian organik. Dia menilai ini sangat penting. Bila kelak pupuk juga tidak ada tambahan dari pusat, dalam jangka menengah atau jangka panjang, dia mengajak para petani menggunakan kembali pupuk organik.
“Upaya-upaya ini sudah kami lakukan, kami juga sudah mengajukan kebutuhan pupuk organik kepada Pemerintah Provinsi. Meski begitu, kami tetap berharap agar pemerintah pusat tetap memberi tambahan pupuk bersubsidi untuk wilayah Karangasem,” pintanya menandaskan. nad