DENPASAR – Kepengurusan DPW Partai Nasdem Bali yang sementara dipimpin Julie Sutrisno Laiskodat, selanjutnya disiapkan untuk dinakhodai orang Bali. Sinyal akan terjadinya pergantian Ketua DPW Partai Nasdem Bali itu dilontarkan Julie usai pengukuhan pengurus DPW Partai Nasdem Bali di Jimbaran, Kamis (18/2/2021). Julie juga berkata tidak ada sanksi kepada kadernya, meski Nasdem tidak mampu menghasilkan target kemenangan pada Pilkada 2020 lalu.
Menurut Julie, sesuai SK kepengurusan, dia masih dipercaya oleh koleganya untuk mengampu Ketua DPW Partai Nasdem Bali. Namun, dia berjanji hanya sementara memimpin di Bali. “Tapi bergantung DPP juga. Tahun 2021 masih berlaku, tapi saya tidak mau berlama-lama, tidak adil bagi orang Bali. Saya harus menyerahkan kembali kepada orang Bali,” seru istri Gubernur NTT, Victor Laiskodat, tersebut.
Terkait suksesi, Julie menilai siapapun berpeluang dan dapat berjuang menjadi pemimpin di Nasdem, karena tidak ada kualifikasi khusus. Hanya, buru-buru ditambahkan, Nasdem mencari orang yang memiliki hati nurani. Dia membuka pintu kepada siapa saja yang merasa mampu, meski sejauh ini diakui belum ada mengajukan diri untuk menggeser Julie dari kursi Ketua DPW.
“OB (office boy) juga boleh melamar Ketua DPW, yang penting punya kemampuan pemimpin. Saya berharap diganti di tengah jalan (oleh kader di Bali). Tapi ehh nanya-nanya itu, mau usir saya ya dari Bali?” kelakarnya dengan ekspresi mendelikkan mata.
Dalam pengukuhan tersebut, total ada 36 orang dalam struktur DPW. Mantan Ketua DPW Nasdem Bali, IB Oka Gunastawa, hadir memberi arahan dan SK untuk struktur DPW Nasdem Bali. “Hari ini (kemarin) perkenalan kami agar Nasdem Bali dapat lebih berkembang lagi,” imbuhnya dengan artikulasi tegas.
Terkait konstelasi politik di Bali, Julie menyebut DPP memberi target agar pergerakan partai makin naik grafiknya. Dia mengakui dari enam daerah di Bali yang menggelar Pilkada 2020, Nasdem hanya dapat merebut satu yakni di Jembrana. Di lima tempat lainnya tidak mampu merebut kemenangan, termasuk di Karangasem yang sebelumnya diprediksi dapat dipertahankan. Ini berarti posisi Nasdem masih tetap stagnan di Bali, yakni menang di Jembrana tapi kehilangan di Karangasem.
Meski hasilnya tidak menggembirakan, Julie menegaskan partainya tidak akan mundur dan terus berjuang untuk meningkatkan kinerja semaksimal mungkin. Dia juga menjamin kadernya di seluruh Bali tetap solid, dan tidak ada yang menangisi kekalahan yang dihadapi.
“Pilkada itu harus berani berjuang dan kalah, kalah itu berarti sudah berjuang, tapi bukan berarti tidak kerja, kecuali pasukan kita tidur. Ada kader yang datang mengucapkan terima kasih dan minta maaf karena target tidak terwujud, (tapi) tidak akan diganti jadi Ketua DPD,” seru anggota DPR RI itu.
Karena menilai sudah berupaya maksimal, Julie menegaskan yakin tidak ada kader yang membelot saat Pilkada 2020. Untuk itu dia menyebut tidak ada yang layak mendapat sanksi, kecuali ada bukti bahwa pembelotan itu benar terjadi. “Saya tidak pegang bukti (ada yang membelot), kalau wartawan ada bukti silakan kirim ke saya,” tantang anggota DPR RI itu.
Khusus untuk program partai, dia mendaku menekankan kepada kerja gotong royong karena masih ada pandemi Covid-19. Saat ini, selain menyelamatkan nyawa, tak kalah penting adalah menyelamatkan ekonomi masyarakat. Misalnya jika ingin membagikan bansos, agar bahannya dibeli di UMKM lokal agar terjadi perputaran ekonomi. “Kami mendorong agar semua itu bisa berputar di Bali,” tandasnya. hen