POSMERDEKA.COM, BANGLI – Tahapan rekapitulasi suara pada Pemilu 2024 menggunakan aplikasi Sirekap sebagai alat bantu, dan itu butuh jaringan internet. Dinas Komunikasi, Informasi, Kehumasan dan Persandian (Kominfosan) Kabupaten Bangli memastikan jaringan internet menjelang pencoblosan pada 14 Februari tersedia.
”Bila KPU laporan hasil pemungutan suara secara daring, maka dipastikan bisa dilakukan,” ucap Kepala Dinas Kominfosan Bangli, I Wayan Dirgayusa, Selasa (30/1/2024).
Kata Dirga, untuk di Bangli kini terpasang 261 jaringan internet. Dia mengklaim jaringan internet tersedia di seluruh desa adat di Bangli. “Pemasangan jaringan internet dari Pemprov Bali acuannya adalah per desa adat, bukan banjar. Jadi, kalau dilihat dari per banjar tentunya masih ada selisih,” ujarnya.
Disinggung mengenai blank spot, untuk tahun ini dia menyebut tidak ada lagi. Pada pelaksanaan Pemilu 2019 lalu diakui memang masih ada kawasan yang blank spot seperti di wilayah Desa Terunyan atau kawasan balik bukit. “Sekarang semuanya sudah bisa difasilitasi dengan baik,” jaminnya.
Lebih lanjut dijelaskan, dulu beberapa wilayah di balik bukit memang ada sinyal yang kurang bagus dan jaringan fiber optic juga belum ada. Namun, kini semua sudah diatasi dengan sistem jaringan fiber optic (FO) atau jaringan wifi.
“Kalau dulu blank spot, jaringan seluler susah, kini jaringan wifi sudah bisa diakses. Jadi, kalau sistem pelaporan penyelenggara pemilu nanti serba online, tentu sudah bisa diatasi,” tegasnya.
Selain itu, sambungnya, sekarang juga banyak lembaga seperti desa atau LPD menggunakan jaringan wifi. Meski blank spot secara kemanfaatan tidak ada lagi, tapi kekurangan jangkauan wilayah memang masih ditemukan seperti di kawasan perbukitan. gia