Ingin Bentuk Pengurus di Kabupaten/Kota, Nariana Ingatkan Pengprov Cabor Baru Koordinasi dengan KONI Setempat

Made Nariana. foto: dok

POSMERDEKA.COM, MANGUPURA – Jika ingin membentuk kepengurusan di Kabupaten/Kota se-Bali, Ketua Umum KONI Badung, Made Nariana mengingatkan sejumlah cabang Olahraga (cabor) baru yang suda memiliki pengurus di Provinsi (Pengprov) agar melakukan koordinasi dengan KONI setempat.

Nariana menuturkan, ada sejumlah cabor baru seperti Arung jeram, Hapkido dan Hoki sudah masuk menjadi anggota KONI Bali yang diputuskan saat rapat kerja provinsi (Rakerprov). Itu artinya sudah ada kepengurusnnya di tingkat provinsi (Pengprov).

Bacaan Lainnya

Untuk mengembangkan olahraga itu di Bali dan bahkan jika ingin jadi cabor yang dipertandingkan pada ajang Porprov Bali, Pengprov cabor itu tentu wajib memiliki pengurus di Kabupaten dan Kota. Nah disinilah masalahnya, sebab saat membentuk pengurus di kabupaten/kota, mereka asal tunjuk bahkan terkesan memaksakan kehendak (fait accompli).

”Memaksakan kehendak tentu ini sangat keliru dari sisi organisasi keolahragaan. Saya sudah koordinasi dengan sejumlah ketua KONI kabupaten/kota seperti Tabanan, Gianyar dan Denpasar. Mereka sangat setuju Pengprov Cabor itu harus koordinasi dulu dengan KONI setempat dimana mereka akan membentuk pengurus,” ucap Nariana kepada sejumlah awak media, belum lama ini.

Baca juga :  Jaga Stabilitas Pangan, Pemkab Badung Bantu Benih Padi dan Bibit Petani

Logikanya, lanjut Nariana, cabor baru ini itu wajib koordinasi atau konsultasi dulu dengan KONI setempat, bagaimana mekanismenya pembentukan pengurus cabor itu, sehingga nyambung dan setidaknya calon pengurus Pengkab cabor itu dikenal lebih awal, bagaimana juga track record-nya, sehingga bisa diajak bekerja sama mengembangkan olahraga baru tersebut.

Nariana menambahkan, jika pengurus cabor baru itu sudah terbentuk di kabupaten, kelak akan mendapat dana pembinaan dari Pemkab Badung melalui KONI. ”Inilah pentingnya dilakukan koordinasi, sehingga Pengprov cabor itu tidak salah memilih pengurus di kabupaten maupun kota,” imbuhnya.

Nariana mencontohkan dengan Pengkab cabor Kick Boxing Indonesia (KBI) Badung yang mungkin hasil penunjukkan Pengprov KBI Bali. Cabor itu sudah resmi masuk anggota KONI Badung dan sudah mendapat bantuan dana pembinaan, tetapi sayang ketuanya tak bisa mengelola dana itu dengan baik.

”Bantuan yang kita berikan utuh memang. Tetapi tetap saja dianggap tak bisa memanfaatkan dana itu sebagaimna mestinya,” ungkap Nariana seraya sudah menghubungi salah satu pengurus KBI Bali, namanya pak Wijaya yang mengakui bahwa ketua KBI Badung memang bukan figur yang memahami manajemen olahraga.

”Belajar dari pengalaman itulah, saya mewanti wanti Pengprov cabor baru untuk melakukan konsultasi dulu dengan KONI setempat jika ingin membentuk kepengurusan di kabupaten,” pungkas Nariana. yes

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.