POSMERDEKA.COM, GIANYAR – Dapil Tampaksiring untuk Pemilu 2024 tidak bergabung dengan Blahbatuh lagi. Di Dapil Tampaksiring akan memperebutkan lima kursi dengan jumlah pemilih sekitar 39 ribu.
Partai Gerindra juga ikut membidik lima kursi tersebut, minimal dua di antaranya. Lima bacaleg Gerindra Tampaksiring sepakat membidik dua dari lima kursi. Salah satu strateginya dengan menyimpan caleg andalan, yang belum dimunculkan namanya dalam Daftar Pemilih Sementara (DCS). Nanti pada saat Daftar Calon Tetap (DPT) ditetapkan, barulah nama caleg yang merupakan tokoh dan memiliki banyak massa ini akan dimunculkan.
Wakil Ketua DPC Gerindra Gianyar, I Wayan Subrata, Minggu (17/9/2023) mengatakan, Gerindra Tampaksiring ingin memperjuangkan aspirasi masyarakat. Termasuk keluhan beberapa masyarakat yang mengaku belum merasakan asas pemerataan dan keadilan, padahal pembangunan di Gianyar cukup berhasil.
Bacaleg Gerindra ini menuturkan, salah satu yang paling sering dikeluhkan beberapa warga Tampaksiring adalah pelayanan kesehatan, dan merasa perlu ada klinik yang buka 24 jam. “Karena itulah kami, bacaleg Gerindra untuk Dapil Tampaksiring, jengah. Kami membulatkan tekad untuk merebut dua atau minimal satu kursi di DPRD Gianyar,” serunya.
Subrata melihat potensi jumlah penduduk Tampaksiring memang sudah selayaknya ada pelayanan kesehatan yang buka 24 jam. Akan lebih baik lagi kalau dilengkapi dengan dokter spesialis. Untuk bisa memperjuangkan aspirasi tersebut, Subrata mengklaim maju sebagai bacaleg untuk DPRD Gianyar.
“Untuk bisa memperjuangkan aspirasi masyarakat, pasti harus duduk di legislatif. Karena itulah saya mengajak seluruh bacaleg Gerindra menyatukan tekad untuk bisa meraih kursi di DPRD Gianyar,” paparnya.
Terkait target dua kursi, Subrata mendaku sangat optimis mampu meraih. Dia bahkan berani sesumbar paling sedikit satu kursi sudah pasti diperoleh. Hanya, kelima bacaleg akan berjuang maksimal untuk bisa mewujudkan dua kursi.
Disinggung siapa sosok “kuda hitam” yang dimaksud akan mampu mendulang banyak suara, Subrata tidak mau menjelaskan. “Kalau sekarang saya sebutkan namanya, kan tidak akan menjadi kejutan,” kelitnya.
“Tunggu saat penetapan DCT, pasti akan tahu siapa kuda hitam itu. Sabar, yang pasti orang tersebut merupakan tokoh dan juga dekat dengan beberapa pimpinan parpol,” jaminnya. adi