POSMERDEKA.COM, MANGUPURA – Seorang anggota warga Desa Adat Cengkok, Baha, Mengwi, Badung bernama Wayan Edi Antara (40), akhisnya meninggal kecelakaan di bilangan Desa Abianbanse, Mengwi, Sabtu (20/1/2024) malam dinihari, sekitar pukul 01.00 Wita. Edi ditabraka sebuah mobil hingga langsung meninggal di tempat. Jenazah Edi kini dimayamkan di rumahnya, dan akan diaben Selasa (23/1/2024).
Ada cerita aneh sebelum Edi meninggal. Ia bekerja sebagai pengirim barang yang dibeli anggota masyarakat secara online. Perusahaan ekspidisi itu berkantor tidak jauh dari rumahnya di Desa Adat Cengkok. Edi ikut bergabung sejak perusahaan itu berdiri beberapa tahun lalu.
Beberapa jam sebelum mengalami peristiwa naas yang merenggut jiwanya, Edi Antara konon menghadap bos perusahaan ekspidisi itu di Denpasar. Ia pamit berhenti bekerja selama-lamanya tanpa alasan yang jelas. Di sisi lain, ia justru mohon kepada bosnya, supaya datang ke rumahnya tanggal 23 Januari 2023, karena akan ada upacara besar.
Sebagaimana diketahui, tanggal 23 itu tidak ada upacara apa-apa di rumah Edi Antara (kecuali upacara pengabenan dirinya – yang baru diketahui keluarga setelah yang bersangkutan meninggal.
Banyak masyarakat dan tetangga almarhum beranggapan, bahwa apa yang dikatakan kepada bosnya itu suatu firasat beberapa saat sebelum kecelakaan. Ia tidak mungkin berhenti bekerja, sebab sudah ikut di perusahaan sejak dirintis di desa itu dan berdekatan dengan rumah almarhum.
Konon sebelumnya, Edi Antara juga sering berkata kepada istrinya, dengan kalimat, “Nanti kalau saya mati, bagaimana kamu dengan anak-anak ya…..”. Kalimat itu konon diucapkan beberapa kali.
Sebagaimana kepecayaan umat Hindu di Bali, keluarga almarhum yang kini sangat bersedih (terutama ayahnya yang beberapa kali pingsan melihat jenazah anaknya), sudah melakukan upacara “penebusan” di beberapa tempat seperti perempatan jalan dan Pura Dalem setempat.
Jenazah almarhum Edi Antara yang dikenal rajin bekerja di perusahaannya sudah dijenguk bosnya dari Denpasar. Konon perusahaan di mana Edi bekerja akan tetap menanggung anak-anaknya sampai tamat sekolah. Sampai berita ini ditulis, jenazah Edi sudah dimandikan warga setempat dan akan diaben pada 23 Januari 2024. (*)