Eskalasi Politik Meningkat, Bawaslu NTB Ajak Awasi Kampanye di Medsos

KORDIV Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat (Parmas) Bawaslu NTB, Hasan Basri (kanan), saat menjadi narasumber pada sosialisasi pengawasan partisipatif dengan tema Peran Pemuda dalam Pengawasan Partisipatif pada Pemilu 2024 yang digelar Bawaslu Kota Mataram, Senin (30/10/2023). Foto: ist

POSMERDEKA.COM, MATARAM – Bawaslu NTB mengajak masyarakat, terutama kalangan pemuda, membantu mengawasi kampanye di media sosial (medsos) sejak masa kampanye Pemilu dimulai pada 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024.

“Jika ada unggahan kampanye hitam, terlebih yang menyerang suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) bisa langsung dilaporkan ke Bawaslu,” pinta Kordiv Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat (Parmas) Bawaslu NTB, Hasan Basri, saat menjadi narasumber sosialisasi pengawasan partisipatif dengan tema Peran Pemuda dalam Pengawasan Partisipatif pada Pemilu 2024 yang digelar Bawaslu Kota Mataram, Senin (30/10/2023).

Bacaan Lainnya

Seperti diketahui, ada tiga pasangan bakal calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang mendaftarkan diri ke KPU RI, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo-Mahfud Md, dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Berdasarkan informasi tahapan dan jadwal penyelenggaraan Pemilu 2024, pencalonan presiden dan wakil presiden berlangsung mulai 19 Oktober hingga 25 November 2023 lalu.

Meski kampanye melalui media sosial diperbolehkan, Hasan berharap konten-konten kampanye tetap menjunjung tinggi etika. Pula lebih mengedepankan rasa saling menghormati dengan menghindari kampanye hitam dan fitnah.
Hasan minta masyarakat tidak takut melapor, karena identitas pelapor akan dirahasiakan.

Baca juga :  Rp2 Miliar untuk Rombak Pasar Loka Crana Jadi Perkantoran

Bila hendak melapor ke Bawaslu, katanya, pelapor cukup memberi alamat akun resmi atau URL, bukan hanya screenshot (tangkapan layar) unggahan penyebar kampanye hitam.

Menurut dia, kampanye negatif disertai dengan ujaran kebencian dan hoaks melalui medsos berpotensi muncul memasuki kampanye terbuka Pemilu 2024. Trennya diperkirakan meningkat menjelang pencoblosan. Karena itu, pihaknya sudah membuat call center pencegahan untuk menyerap aduan dari masyarakat.

“Tentu ini menjadi fokus kita dalam rangka melakukan pencegahan. Kami juga telah mengeluarkan imbauan, tulisan, video dan karikatur melalui media sosial untuk mengantisipasi kemungkinan tensi meningkat saat Pilpres 2024,” bebernya.

Lebih jauh diutarakan, Bawaslu NTB menyiapkan tim khusus untuk mengawasi konten-konten kampanye negatif di medsos. Semua jajaran Bawaslu, baik provinsi dan kabupaten/kota juga dikerahkan memantau seluruh akun media sosial. “Akun yang melakukan kampanye harus resmi dan didaftarkan. Misalnya ada ujaran kebencian kepada salah satu capres atau cawapres, nanti bisa diblokir,” tegas Hasan.

Dia berharap masyarakat ikut berkontribusi melakukan pengawasan pelanggaran pemilu, untuk mewujudkan pemilu yang jujur dan adil. Prinsipnya, dia ingin pengawasan partisipatif dari masyarakat agar bisa mengawasi berbagai potensi pelanggaran dalam Pemilu 2024 mendatang.

Kordiv Hukum, Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas Bawaslu Kota Mataram, Efendi, mengaku hingga kini belum ada pengaduan ke masyarakat terkait berita hoaks dan ujaran kebencian di medsos. Dia menarget nihil pelanggaran, dan itu terus disosialisasikan.

Baca juga :  Karena Ini, Penanganan Kasus LPD Bila Bajang Diadukan ke Kompolnas

“Dengan hari ini misalnya, kita menghadirkan puluhan alumni Sekolah Kader Pengawas Pemilu (SKPP) untuk kita ajak turut membantu pengawasan di media sosial,” bebernya. Dengan potensi pemilih milenial sebanyak 54 persen di Kota Mataram saat ini, ulasnya, tentu pelibatan semua pihak dan stakeholder sangat diperlukan.

“Dengan eskalasi Pemilu, khususnya Pilpres 2024 yang kini meninggi, selain perkuat SDM pengawasan mulai panwascam hingga panwas kelurahan, kita juga menggandeng dan butuh peran stakeholder untuk bisa mengawasi proses serta mengawal hasil Pemilu 2024,” tandas Efendi. rul

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.