Cegah Generasi Muda Mati Sia-sia di Jalan, Begini Strategi Gus Adhi

GUS Adhi (dua kanan) saat bersepeda malam usai sosialisasi keselamatan berkendara di jalan raya di Sekolah/Yayasan Ngurah Rai Kerobokan, Kamis (3/6/2021). Foto: Ist
GUS Adhi (dua kanan) saat bersepeda malam usai sosialisasi keselamatan berkendara di jalan raya di Sekolah/Yayasan Ngurah Rai Kerobokan, Kamis (3/6/2021). Foto: Ist

DENPASAR – Tingkat kecelakaan lalu lintas di jalan raya di Bali banyak “disumbang” dari kalangan pelajar, terutama pelajar SMA. Salah satu penyebabnya adalah rendahnya pemahaman generasi muda terkait aturan safety riding (berkendara yang aman) di jalan raya. “Satu cara menyelamatkan generasi muda kita ya dengan mengingatkan pentingnya keamanan dalam mengendarai sepeda motor. Makanya kami lakukan sosialisasi ini,” kata politisi Partai Golkar, AA Bagus Adhi Mahendra Putra, di sela-sela sosialisasi safety riding dari Dikmas Ditlantas Polda Bali di Yayasan Pendidikan Ngurah Rai, Kerobokan, Kamis (3/5/2021) petang.

Saat sosialisasi safety riding, selain penyampaian materi keselamatan berkendara, juga diisi gim dengan hadiah helm dan hadiah menarik lainnya.

Bacaan Lainnya

Menurut anggota Komisi II DPR RI itu, pencegahan terjadi kematian sia-sia generasi muda di jalan sangat diperlukan. Bagaimana memberi pemahaman mengendarai motor yang baik dan aman sejak dini, itu yang menjadi perhatiannya. Kali ni, pelajar SMP, SMA dan SMK Ngurah Rai disasar sebagai peserta sosialisasi. Jika bisa dilakukan secara rutin, sebutnya, tidak hanya menyelamatkan generasi muda, tapi juga bangsa.

“Anak SMP, SMA dan SMK adalah generasi muda yang harus diisi semaksimal mungkin, baik ilmu pengetahuan, ilmu kebangsaan, dan nasionalisme, termasuk keselamatan di jalan. Sosialisasi ini juga untuk memperingati HUT ke-61 SOKSI, HUT ke-42 Yayasan Ngurah Rai dan Hari Bersepeda Sedunia,” lugas Gus Adhi, sapaan akrab Ketua Depidar SOKSI XXI Bali tersebut.

Baca juga :  Bangli Terima 997 Formasi CPNS

Tidak berhenti hanya keselamatan di jalan, Gus Adhi juga menyasar keselamatan generasi muda dari bahaya narkoba. Dia mengagendakan untuk memberi pemahaman kepada pelajar agar jangan sampai kenal, apalagi, mencintai narkoba. “Kita beri pemahaman anak-anak kita dengan mengenalkan bagaimana bahaya narkoba itu. Jangan sampai mereka terseret hal-hal tidak baik,” sambung pengurus Yayasan Ngurah Rai itu.

Sebagai bentuk keseriusan menjaga keselamatan generasi muda di jalan, dia mendaku melarang pelajar SMP Ngurah Rai untuk mengendarai sepeda motor ke sekolah. Hanya, dia tak memungkiri sesungguhnya ada dilema ketika misalnya orangtua siswa mengeluh sulit bekerja jika selalu mengantar anak ke sekolah. Kalau naik ojek daring, orangtua juga waswas. Itu jadi alasan orangtua kemudian membelikan anaknya sepeda motor.

“Kami paham kesulitan itu, makanya kita berikan pemahaman bahwa pelajar SMP itu belum cukup umur naik motor. Kalaupun harus terpaksa naik sepeda motor, mereka mengerti safety riding,” paparnya.

Meski bernada permisif atas pelajar yang “terpaksa” mengendarai motor ke sekolah, Gus Adhi tetap menekankan agar orangtua siswa bisa satu pandangan terkait menyelamatkan mereka saat berkendara. Terutama bagi pelajar yang sudah memenuhi syarat. Bagi yang tidak, salh satu solusi adalah mesti ada kerelaan orangtua untuk mengantar anaknya.

Disinggung bentuk nyata membentengi pelajar di sekolahnya dari rayuan narkoba, Gus Adhi menyiapkan tes urine secara mendadak dan acak. “Tes urine akan dilakukan pada saat bersekolah secara rutin dan mendadak sebagai program sekolah,” cetusnya.

Baca juga :  Polres Tabanan Tangkap Tiga Tersangka Anirat yang Melarikan Diri, Seorang Masih Buron

Sebagai penutup kegiatan sosialisasi yang diikuti puluhan siswa itu, Gus Adhi bersama Amatra Cycling Club dan puluhan goweser bersepeda dengan menempuh jarak sekitar 15 kilometer. “Bersepeda itu olahraga paling murah, dan bisa dilakukan di mana saja,” ucapnya semringah.hen

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.