Bupati Dana Genjot Penurunan Prevalensi Stunting di Karangasem

BUPATI Karangasem, I Gede Dana, foto bersama usia memimpin rapat koordinasi dan rembuk stunting tingkat Kabupaten Karangasem di Gedung MPP Karangasem, Selasa (19/3/2024). Foto: ist

POSMERDEKA.COM, KARANGASEM – Bupati Karangasem, I Gede Dana, memimpin rapat koordinasi dan rembuk stunting tingkat Kabupaten Karangasem di Gedung MPP Karangasem, Selasa (19/3/2024). Hadir Wakil Bupati I Wayan Artha Dipa, Ketua TPPS Kabupaten Karangasem, Tim Satgas Stunting Provinsi Bali, para kepala OPD terkait, dan sejumlah undangan.

Dalam sambutannya, Bupati Dana menegaskan komitmen membangun SDM andal dan meningkatkan sistem pelayanan kesehatan yang berkualitas, dengan fokus pada percepatan penanganan keluarga berisiko stunting.

Bacaan Lainnya

Dana menyoroti target penurunan stunting yang ditetapkan dalam Perpres Nomor 72 tahun 2021. Kabupaten Karangasem menargetkan penurunan prevalensi stunting di Indonesia tahun 2024 mencapai 14 persen, sedangkan untuk Bali sebesar 6,15 persen, dan Karangasem ditarget 13,44 persen.

“Kita patut bersyukur karena hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 menunjukkan Karangasem dengan prevalensi tertinggi di Bali, yaitu 22,9 persen, dapat turun menjadi 9,2 persen tahun 2022. Dan, menurun menjadi 5,02 persen menurut hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023,” papar Dana.

Lebih jauh diutarakan, strategi nasional dalam penanggulangan stunting menetapkan lima pilar pencegahan. Yakni komitmen dan visi kepemimpinan, peningkatan komunikasi perubahan perilaku dan pemberdayaan masyarakat, konvergensi, koordinasi, konsolidasi program pusat, daerah, dan desa, serta ketahanan pangan dan gizi, serta pemantauan dan evaluasi.

Baca juga :  Pedagang Pasar Umum Negara “Nglurug” DPRD Jembrana

“Dalam rangka pelaksanaan strategi tersebut, hari ini kita adakan rembuk stunting dengan harapan terjadi peningkatan komitmen bersama, khususnya para pimpinan perangkat daerah dan stakeholder terkait, dalam percepatan penurunan stunting,” tambahnya.

Dana menekankan pentingnya intervensi spesifik dan sensitif serta kolaborasi antarsektor dalam upaya percepatan penurunan stunting. Dia minta dukungan seluruh pihak, termasuk kepala desa dan donatur, untuk bersatu dalam gerakan percepatan penurunan stunting. Data menjadi kunci dalam upaya percepatan penurunan stunting, dengan hasil pengukuran di posyandu menjadi acuan untuk melakukan intervensi yang tepat.

Terakhir, Dana minta upaya meningkatkan partisipasi balita di posyandu menjadi fokus bagi Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan para kepala desa. “Dengan meningkatnya alokasi anggaran Dana Desa, diharapkan percepatan penurunan stunting dapat tercapai di wilayah masing-masing,” pungkasnya. nad

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.