Bule Menari Telanjang, Desa Adat Batur Gelar “Pecaruan”

DESA Adat Batur menggelar pecaruan di puncak Gunung Batur, Rabu (4/5/2022) pagi untuk menyucikan kembali kawasan Gunung Batur, Kecamatan Kintamani, Bangli setelah ada bule menari telanjang. Foto: ist
DESA Adat Batur menggelar pecaruan di puncak Gunung Batur, Rabu (4/5/2022) pagi untuk menyucikan kembali kawasan Gunung Batur, Kecamatan Kintamani, Bangli setelah ada bule menari telanjang. Foto: ist

BANGLI – Menyucikan kembali kawasan Gunung Batur, Kecamatan Kintamani, Bangli setelah ada bule menari telanjang, Desa Adat Batur menggelar pecaruan di puncak Gunung Batur, Rabu (4/5/2022) pagi. 

Jero Gede Batur Duhuran mengatakan, upacara pecaruan digelar untuk pembersihan dan mengembalikan kesucian Gunung Batur. “Kami yakin dan percaya puncak Gunung ini adalah tempat berstananya Ida Batara-Batari,” sebut Dane Jro Gede Batur Duuran.

Bacaan Lainnya

Lebih lanjut diuraikan,pecaruan dilaksanakan sekitar pukul 09.00 Wita dan diikuti oleh Peduluankrama Desa Adat Batur serta Kodim Bangli di puncak Gunung Batur.

Berkaitan dengan bule menari telanjang, dia berujar tidak ingin mencari kambing hitam. Ada kemungkinan jika WNA itu tidak tahu gunung adalah tempat yang disucikan, dan memiliki larangan-larangan yang tidak boleh dilakukan.

Dia menegaskan krama tidak minta wisatawan tersebut bertanggung jawab. Hanya, setelah kejadian ini, dia berharap seluruh elemen masyarakat maupun instansi terkait bersama-sama menjaga kesucian gunung ataupun tempat-tempat yang disucikan lainnya.

“Serta turut memberi informasi mengenai apa saja larangan selama di tempat suci serta sanksinya, terutama bagi masyarakat yang bergelut di bidang pariwisata. Jadi, kejadian serupa tidak terulang kembali,” pesannya.

Baca juga :  Banyu Pinaruh di Masa PPKM, Pantai Kuta Lengang, Pantai Samuh Dijaga Ketat

Imbauan itu, tegasnya, tidak hanya untuk di Gunung Batur saja, melainkan seluruh gunung yang ada di Bali yang selama ini disucikan tetap dijaga kesuciannya. “Mari kita jaga kesuciannya, beri pemahaman bagi tamu yang akan melakukan pendakian tentang hal-hal yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan,” pungkasnya. gia

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.