Berbasis Kearifan Lokal, Menteri Desa Sebut Teknologi Tepat Guna Dibutuhkan Masyarakat

MENDES PDTT, Abdul Halim Iskandar (kiri); didampingi Pj. Gubernur NTB, Hassanudin, saat menyapa ribuan peserta yang menghadiri gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) Nusantara ke-25 di Islamic Center (IC) NTB, Senin (15/7/2024). Foto: ist

POSMERDEKA.COM, MATARAM – Perkembangan teknologi saat ini memang semakin pesat. Hanya saja, keberadaan teknologi tepat guna akan tetap dibutuhkan. Hal itu menyusul, teknologi tepat guna memiliki ciri khas berbasis pada kearifan lokal dan dirancang untuk berkelanjutan di setiap alatnya.

‘’Menurut saya, teknologi tepat guna tidak akan pernah kehilangan relevansinya seiring dengan kemajuan teknologi yang semakin canggih,’’ ujar Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar kepada wartawan usai saat membuka kegiatan gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) Nusantara ke-25 di Islamic Center (IC) NTB, Senin (15/7/2024).

Bacaan Lainnya

Gus Halim, sapaan karib Menteri Desa ini, menegaskan bahwa ada satu hal yang membedakan teknologi tepat guna dari yang lain, yaitu kearifan lokal yang mampu menjawab berbagai tantangan dan memenuhi kebutuhan masyarakat dalam skala mikro.

Karena itu, dengan fokus pada keberlanjutan dan adaptasi terhadap budaya lokal, teknologi tepat guna dapat terus berkembang dan berinovasi sesuai dengan perubahan kebutuhan masyarakat desa, sehingga relevansinya tidak akan pernah surut.

‘’Teknologi tepat guna selalu berkaitan dengan berbagai kebutuhan dan tantangan yang dihadapi masyarakat di tingkat desa. Oleh karena itu, teknologi tepat guna tidak akan pernah usang,’’ tegas Gus Halim.

Baca juga :  Corona Membara, KPU Tetap Fasilitasi Kampanye Terbuka

Lebih lanjut dikatakannya bahwa teknologi tepat guna dirancang untuk dapat disesuaikan dengan aspek lingkungan, etika, budaya, sosial, politik, dan ekonomi masyarakat setempat. Terlebih, selama 25 tahun penerapan teknologi tepat guna, setiap hasilnya selalu difokuskan pada memenuhi kebutuhan warga tanpa meninggalkan warisan budaya mereka.

‘’Jadi, poin penting dari teknologi tepat guna adalah kemampuannya untuk menyelesaikan masalah-masalah masyarakat,’’ kata Gus Halim, seraya menambahkan, bahwa hal ini berlaku dalam bidang ketahanan pangan, pemulihan ekonomi, dan aspek lain yang berkaitan dengan kemandirian desa.

Sebagai informasi, dalam kesempatan tersebut, juga hadir Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDTT) Paiman Raharjo, serta pejabat-pejabat tinggi dari berbagai kementerian dan lembaga, kepala daerah, bupati, wali kota, dan pendamping desa. rul

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.