DENPASAR – Pemerintah mengeluarkan kebijakan distansi sosial dan juga fisikal distansi untuk memutus penyebaran corona virus disease atau Covid-19. Khusus untuk lembaga pendidikan dari jenjang TK/PAUD hingga perguruan tinggi, diwajibkan belajar dari rumah dengan sistem dalam jaringan (daring).
Dalam pembelajaran daring ini, para guru memberikan pelajaran dan tugas kepada siswa dengan memafaatkan aplikasi yang ada. Baik itu Line, WhatsApp, Google Classroom dan lain sebagainya.
Namun dalam perjalanannya, para guru dan orangtua mengeluhkan terkait sistem daring ini. Pasalnya, mereka harus merogoh kocek untuk pembelian pulsa. Apalagi tugas yang diberikan oleh guru, dirasa cukup berat oleh siswa.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Bali, IKN Boy Jayawibawa, kembali mengingatkan para guru agar dalam memberikan materi melalui sistem daring ini, jangan sampai membebani siswa.
‘’Para guru saya minta agar menerapkan pola belajar yang nyaman dan menyenangkan. Sehingga para siswa merasa tak terbebani dan tidak stres. Jadi jangan numpuk memberikan tugas daring,’’ imbaunya, Kamis (2/4/2020).
Sementara terkait keluhan pembelian kuota, pihaknya meminta para guru maupun orangtua siswa agar aktif mencari informasi. ‘’Saat ini kan sudah ada diskon dari berbagai operator yang ada. Download aplikasi sesuai dengan sim card yang dimiliki. Bahkan ada yang hanya bayar Rp10 dengan kuota sekitar 30 GB,’’ ungkapnya. alt