51 Ogoh-ogoh Badung Siap Dilombakan

ILUSTRASI - Untuk keduakalinya berturut-turut serangkaian Hari Raya Nyepi di Bali tanpa pengarakan ogoh-ogoh akibat pandemi Covid-19. foto: ist

MANGUPURA – Ogoh-ogoh karya pemuda Badung dinilai oleh tim dari Provinsi Bali untuk mengikuti lomba yang dilaksanakan oleh Pemprov Bali. Dari 122 desa adat se Badung lomba hanya diikuti 51 desa adat. Ogoh-ogoh yang mengikuti lomba tersebut diusulkan masing-masing desa adat yang ada di Gumi Keris. Demikian dikatakan Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung, Gde Eka Sudarwitha.

“Kami berharap dari 51 ogoh-ogoh yang dilombakan tersebut, Badung mendapat nominasi, dan tetap menyuguhkan karya-karya terbaik muda mudi Kabupaten Badung. Selain itu untuk seka teruna selalu meningkatkan kreativitasnya,” katanya, Selasa (22/9/2020).

Bacaan Lainnya

Tidak semua desa adat mengikuti lomba itu, kata Sudarwitha, karena tidak semua ogoh-ogoh yang dibuat jelang Nyepi Maret lalu terawat dengan baik. “Selain karena covid-19 ini, banyak juga di desa adat ogoh-ogohnya tidak dipelihara lagi, sehingga banyak desa adat di Badung yang tidak mengajukan,” jelasnya sembari mengatakan satu desa adat memilih satu ogoh-ogoh yang dilombakan.

Ogoh-ogoh yang dilombakan, kata dia, sudah memasuki tahap penilaian. “Untuk juri, dulu tim juri dari tingkat Kabupaten. Untuk sekarang, ditunjuk oleh provinsi. Tapi kami juga ajukan unsur Dinas Kebudayaan Badung dan dari unsur Komunitas Listibia,” jelasnya, seraya mengatakan lomba dilakukan tanpa pengarakan ogoh-ogoh.

Baca juga :  Bantu UMKM Terdampak Pandemi Covid-19, Pemkot Denpasar Sosialisasikan Program BPUM

Desa adat yang mengikuti lomba di antaranya, Desa Adat Seminyak, Legian, Kuta, Kedonganan, Bualu, Pecatu, Peminge, Ungasan, Jimbaran, Kampial, Tanjung Benoa, Dalung, Canggu, Kerobokan, Baha, Cengkok, Mengwi, Gulingan, Kwanji, Beringkit, Sembung, Penarungan, Balangan, Munggu, Karangenjung, Banjar Sayan, Kekeran, Kapal, Sibanggede, Sibangkaja, Sangeh, Blahkiuh, Semana, Lambing, Batubayan, Gerana, Kutaraga, Jempeng, Angantaka, Pikah, Tegal, Sedang, Lambing Sibangkaja, Abiansemal, Petang, Samuan, Batu Lantang, Lawak, Pangsan, Bon, dan Sulangai. 020

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.