POSMERDEKA.COM, BULELENG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng memetakan sebanyak 28 desa di Buleleng berpotensi mengalami kekeringan pada musim kemarau tahun 2023. Puluhan desa itu tersebar di 8 kecamatan wilayah Buleleng.
Secara rinci, dua desa di Kecamatan Tejakula, lima desa di Kecamatan Kubutambahan, kemudian satu desa di Kecamatan Sawan, satu desa di Sukasada. Selanjutnya empat desa di Kecamatan Banjar, satu desa di Seririt, dua desa di Busungbiu, dan terakhir 12 desa di Kecamatan Gerokgak.
Kepala BPBD Buleleng, Putu Ariadi Pribadi, Kamis (27/4/2023) mengatakan, musim kemarau di Buleleng sudah terjadi pada bulan April. Sementara menurut BMKG, puncak musim kemarau akan terjadi bulan Juli hingga Agustus.
Musim kemarau ini terjadi, lanjut Ariadi, lantaran adanya fenomena El Nino di permukaan air laut Samudra Pasifik. Hal ini kemudian dibawa oleh angin melewati Indonesia, sehingga mengakibatkan suhu udara semakin panas.“El Nino ini dampaknya lebih banyak ke pengaruh curah hujan semakin rendah dan. Berbeda dengan La Nina, yang menyebabkan hujan tinggi,” jelasnya.
Menghadapi kemungkinan itu, dia pun meminta masyarakat untuk berhemat menggunakan air bersih. Selain itu, masyarakat juga bisa memanfaatkan sisa hujan terakhir agar bisa ditampung dengan menggunakan alat penampungan.
“Petani juga diharapkan selalu memperhatikan prakiraan cuaca saat akan mulai melakukan penanaman tanaman pertanian. Tahun ini musim kemarau berpotensi terjadi cukup panjang,” imbuhnya.
Ariadi menambahkan, musim kemarau juga rawan terjadi kebakaran lahan maupun hutan di Buleleng. Untuk mengantisipasi, pihaknya telah berkoordinasi dengan petugas Taman Nasional Bali Barat (TNBB). Juga mengimbau masyarakat agar tetap berhati-hati.“Bentuk kehati-hatian itu bisa dengan tidak sembarang membuang puntung rokok ke hutan. Juga jangan membakar sampah sembarangan,” katanya.
Adanya potensi sejumlah desa yang rawan mengalami kekeringan yang berakibat kesulitan air bersih. Ariadi menyebut, sudah berkolaborasi dengan PDAM, Damkar, TNI dan Polri, serta dinas terkait lainnya untuk nantinya membantu penyediaan air bersih. “Para instansi tersebut akan mendukung untuk penyiapan armada untuk menyuplai air bersih ke desa-desa,” pungkasnya. edy