Wali Kota Jaya Negara : Pendidikan Berkualitas, Bukan Pendidikan Gratis

WALI Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, saat melepas kontingen Kota Denpasar yang akan berlaga di Porjar Bali di halaman Kantor Wali Kota Denpasar, Kamis (30/5/2024). Foto: ist
WALI Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, saat melepas kontingen Kota Denpasar yang akan berlaga di Porjar Bali di halaman Kantor Wali Kota Denpasar, Kamis (30/5/2024). Foto: ist

POSMERDEKA.COM, DENPASAR – Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, mengatakan, pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Kota Denpasar yang sejak dua tahun berlangsung tertib, pada PPDB tahun ajaran 2024/2025 diharapkan bisa berjalan lebih tertib lagi. Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar juga membuka posko pengaduan dan pelayanan PPDB.

‘’Kita sudah putuskan dengan Dewan, tidak ada mengubah pola PPDB dari tahun sebelumnya. Begitu selesai penerimaan, ya kita tutup. Tak ada tambahan lagi,’’ ujar Jaya Negara usai melepas kontingen Kota Denpasar yang akan berlaga di Porjar Bali di halaman Kantor Wali Kota Denpasar, Kamis (30/5/2024).

Bacaan Lainnya

Terkait kondisi tahun lalu banyak warga luar Kota Denpasar tidak mendapatkan sekolah negeri (SD Negeri) di Denpasar, Jaya Negara, mengungkapkan, Pemerintah Kota Denpasar tidak membatasi penerimaan siswa baru. Hanya saja, kondisi tahun lalu sempat kekurangan tenaga pendidik dan banyak yang pensiun.

‘’Kami tidak ingin membatasi siapapun mau bersekolah. Kalau ruangan tersedia kita akan membantu, kita tidak bedakan. Kita bangga juga bisa mendidik anak-anak dari luar Denpasar. Cuma kemarin (tahun lalu) terkendala banyaknya guru-guru yang pensiun, kalau kita terima lebih, guru yang tersedia tidak mencukupi kan ga mungkin. Karena tujuan kita ingin pendidikan berkualitas, bukan pendidikan gratis,’’ lugas Jaya Negara.

Baca juga :  Bank BPD Bali Kucurkan Kredit Sindikasi Rp149 Miliar untuk Proyek Tol Probolinggo – Banyuwangi

Maka dari itu, penerima siswa baru dihitung betul. Jumlah guru berapa dan berapa kemampuan menerima murid. ‘’Kalau di SD misalnya menerima murid 100, kalau guru kemampuannya 100 ya kita terima 100. Kalau masyarakat kita (KK Denpasar) ada 60, kita akan terima 40 nya dari luar,’’ ujarnya menandaskan. tra

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.