POSMERDEKA.COM, MATARAM – Lembaga Kajian Sosial dan Politik M-16 meyakini bakal datang era baru dalam kepemimpinan di NTB selepas Pilkada Serentak 2024. Kian meluasnya dukungan untuk pasangan Sitti Rohmi Djalilah-Musyafirin atau Rohmi-Firin diprediksi bermuara kepada kian dekat kemenangan.
”Sebagai kandidat perempuan, Rohmi mengantongi dukungan kuat dari kelompok marginal dan minoritas yang merasa terwakili. Dukungan ini memberi basis pemilih loyal dan solid,” cetus Direktur M-16, Bambang Mei Finarwanto, Selasa (2/7/2024).
Bambang membeberkan, hasil sigi sejumlah lembaga survei menempatkan Rohmi-Firin kian di atas kandidat lain. Elektabilitasnya diklaim tembus 33 persen, dan ini memantik kekhawatiran para pesaing.
Rohmi-Firin pun kini mulai diserang dengan isu stigma kepemimpinan perempuan, yang dinarasikan bahwa perempuan belum waktunya memimpin NTB. Serangan kampanye hitam itu dipandang terstruktur meski tidak berpengaruh signifikan.
Dalam banyak kasus, sebut Bambang, kandidat perempuan di Pilkada akan selalu dihadapkan pada besarnya perhatian untuk melawan stereotip gender. Perempuan dituding tidak mampu memimpin. Kandidat kepala daerah perempuan juga dihadapkan pada hambatan budaya. Sebab, di beberapa daerah, norma budaya masih menjadi tantangan perempuan untuk berpartisipasi aktif dalam politik.
Faktanya, lanjut Bambang, hambatan dan tantangan tersebut semakin hari kian tidak relevan. “Besarnya dukungan masyarakat dan adanya kebijakan afirmatif dari otoritas pemerintahan, menyebabkan hambatan dan tantangan tersebut kian terkikis,” sebutnya.
Sebaliknya, ulas Bambang, keinginan publik melihat lebih banyak pemimpin perempuan di arena politik makin menebal dan menguat. Fenomena ini tidak hanya terjadi di NTB, juga di banyak daerah.
”Pasangan Rohmi-Firin ini bukan pasangan gambling, ini pasangan yang mendobrak tradisi dan jawaban atas apa yang didambakan publik. Setiap calon kepala daerah perempuan memang selalu membawa harapan baru bagi masyarakat. Sebab, mereka adalah kandidat yang memperjuangkan inklusi, keberlanjutan, dan keadilan dalam setiap aspek,” bebernya.
Bukti kuat yang menunjukkan publik Bumi Gora menerima kepemimpinan perempuan tergambar dalam hasil Pemilu Legislatif 2024 lalu. Untuk caleg DPR RI di Dapil Pulau Sumbawa, peraih suara tertinggi adalah perempuan dari Partai Kebangkitan Bangsa. Di Pulau Lombok, peraih suara tertinggi adalah caleg perempuan yang diusung Partai Gerindra.
Untuk DPD RI, dari empat figur yang terpilih mewakili NTB di Senayan, dua di antaranya adalah perempuan. Dalam konteks wakil rakyat di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, keterpilihan calon perempuan juga meningkat signifikan.
“Itu menggambarkan betapa kesadaran tentang pentingnya kesetaraan gender makin meningkat di kalangan masyarakat NTB. Akibatnya, muncul pula kini banyak kampanye dan gerakan yang mendorong partisipasi perempuan dalam politik,” ungkapnya.
Dia mengingatkan jumlah pemilih perempuan juga lebih banyak daripada pemilih laki-laki. Selalu ada rasa solidaritas kuat di antara pemilih perempuan yang mendukung kandidat perempuan. “Mereka melihat kemenangan kandidat perempuan sebagai kemenangan kolektif dalam upaya memperjuangkan kesetaraan gender,” ucapnya memungkasi. rul