POSMERDEKA.COM, GIANYAR – Selama menambang atau menggali batu padas, Lenju Kertawangi mengaku tiga kali ditangkap polisi, sedangkan penambang lainnya tidak. Dia sempat melaporkan ada penambangan batu padas, tapi laporannya tidak digubris. ”Atas nama keadilan, saya minta agar penambangan batu padas ditutup,” Lenju, Jumat (5/7/2024).
Warga Banjar Gelogor, Lodtunduh, Ubud ini menuturkan, banyak warga melakukan penambangan batu padas, tapi hanya dia saja yang ditangkap. Dia mengaku pernah melaporkan ada penambangan batu padas, tapi laporannya menguap begitu saja. “Kenapa hanya saya saja dijadikan target, yang lain tidak?” keluhnya.
Menurut pengakuannya, saat ditangkap dulu, mobil L300 miliknya yang diparkir di rumah diambil polisi. Mobil tersebut dijadikan barang bukti meski tidak ada di lokasi penambangan. Mesin dan peralatan lainya juga diambil sebagai barang bukti, tapi tidak dikembalikan. “Saya sampai jual mobil untuk biaya menghadapi perkara tersebut,” kisahnya.
Dia berjanji tidak akan melakukan penambangan lagi sepanjang tidak memiliki izin. Untuk itu, dia minta kepada aparat penegak hukum, baik kepolisian maupun Satpol PP, agar menghentikan penambangan batu padas. “Demi keadilan sesuai sila kelima dari Pancasila, yaitu Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, saya minta selama tidak ada izin agar penambangan batu padas agar dihentikan,” pintanya.
“Kesannya ada pembiaran. Kenapa aparat tidak ada yang mau menertibkan? Saya akan terus berjuang agar selama tidak ada izin, penambangan batu padas dihentikan,” pungkasnya.
Di kesempatan terpisah, Perbekel Kemenuh, Sukawati, Dewa Nyoman Neka, mengaku akan menata bekal lokasi galian batu padas sebagai objek wisata. Apalagi di kawasan tersebut ada air terjun Uma Anyar. “Kami sudah sosialisasi ke masyarakat untuk menata kawasan air terjun Uma Anyar,” jelasnya.
Langkah awal yang dilakukan adalah akan menutup akses jalan untuk membawa batu padas. Selain itu minta warga tidak lagi menyewakan telajakan untuk menaruh batu padas. Telajakan yang tadinya untuk tempat menaruh batu padas, akan dikerjasamakan dengan desa untuk tempat parkir.
Dia juga akan memberdayakan UMKM, warga bisa membuat kios kecil kecilan. “Kalau kawasan wisata itu bisa berkembang, maka warga juga yang akan mendapat dampaknya,” terangnya.
Lebih jauh diutarakan, apa yang akan dilakukannya merupakan upaya menutup penambangan batu padas. Dia juga membicarakan dengan pemilik lahan agar tidak menyewakan lahannya lagi, untuk mendukung agar kawasan air terjun bisa ditata.
“Mudah-mudahan apa yang direncanakan bisa terlaksana. Selain akan memiliki kawasan wisata baru air terjun Uma Anyar, lingkungannya juga tertata dengan baik karena tidak ada lagi galian batu padas,” pungkasnya. adi