POSMERDEKA.COM, GIANYAR – Pedagang Tematik Wisata Ubud atau Pasar Seni Ubud yang terdampak kebakaran beberapa waktu lalu, kini mulai mendapat tempat berjualan sementara. Tempat berjualan tersebut tak jauh dari lokasi pasar, yakni di halaman pasar tersebut. Tenda-tenda berbentuk limas mulai berjejer di halaman pasar. Para pedagang mulai melakukan penataan barang dagangan.
Sementara, pedagang yang menempati blok barat cukup beruntung, karena masih bisa menempati los dan kiosnya. Sebab bangunan pasar blok barat tidak terdampak langsung. Saat kebakaran terjadi blok barat hanya dipenuhi asap dari basement blok timur yang terbakar. Sehingga bangunan relatif masih bisa dipakai.
Dari 986 pedagang, 419 di antaranya merupakan pedagang bahan pokok basah/kering yang menempati basement blok timur, yang mengalami kebakaran. Ada 567 pedagang seni yang menempati lantai 1 dan 2 blok timur maupun blok barat.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Gianyar, Luh Gde Eka Suary, mengatakan, pihaknya bersama dinas terkait sudah melakukan pembersihan di area yang akan ditempati pedagang. Sejumlah tenda juga sudah berdatangan. Tenda tersebut merupakan CSR dari beberapa perusahaan.
‘’Ada beberapa mereka sudah berjualan di pasar tradisional yang tidak jauh dari lokasi. Usulan pedagang saat rapat di Ubud dan dari tokoh masyarakat, serta mereka yang masih berjualan di tempat terbuka di trotoar diminta berjualan di halaman dari jam 4 pagi mungkin sampai jam 8. Selanjutnya dari jam 8 sampai sore clear (bersih) diisi pedagang pasar seni,’’ ungkapnya.
Permintaan pedagang tersebut pun disambut baik. Eka Suary mengakui jika mencari tempat relokasi lain dan pedagang terpencar Disperindag akan sangat kesulitan. Mengingat tidak adanya anggaran relokasi yang terpasang di APBD.
‘’Karena kami juga pegawainya sedikit, kalau direlokasi disamping anggaran yang tidak terpasang, agak sulit kita berbagi pelayanan. Baguslah permintaan pedagang, dan kita siapkan sesuai hasil rapat,’’ jelasnya.
Sementara terkait jumlah pedagang yang akan menempati halaman pasar, pihaknya tidak bisa memastikan. Karena beberapa pedagang sudah lebih dulu mencari tempat alternatif secara mandiri. ‘’Pedagang yang akan berjualan tidak sesuai jumlah data, karena beberapa sudah berjualan di pasar terdekat. Misalnya di sentral parkir di utara dan tempat tempat lain,’’ ungkapnya.
Sisanya yang masih tercecer, kata Eka Suary, kurang lebih 150-an pedagang kebutuhan pokok. ‘’Untuk pedagang seni tercatat kurang lebih 321 pedagang,’’ pungkasnya. adi