Sejumlah Klub Langgar Regulasi Pemain, Panpel Turnamen Usia Dini Askot PSSI Denpasar Disorot

EXCO Askot PSSI Denpasar yang membidangi kompetisi, I Gusti Lanang Rai Buyana. foto: ist

POSMERDEKA.COM, DENPASAR – Baru lima partai pertandingan berlangsung, pelaksanaan turnamen sepakbola usia dini Askot PSSI Denpasar, sudah menuai sorotan dari klub-klub peserta. Pasalnya, ada sejumlah klub melanggar regulasi yang sudah disepakati, khusunya menyangkut soal batasan usia pemain.

Sesuai hasil kesepakatan tim-tim peserta, untuk pertandingan kelompok umur 17 tahun (U17) disepakati usia pemain maksimal 16 tahun. Sedangkan U15 disepakati pemain yang berusia maksimal 14 tahun, dan U13 syaratnya pemain yang berusia 12 tahun. Tapi kenyataannya, sejumlah klub ada yang melanggar.

Bacaan Lainnya

Kondisi tersebut dibenarkan salah satu Exco Askot PSSI Denpasar bidang kompetisi, I Gusti Lanang Rai Buyana. ”Sesuai informasi yang masuk ke saya, bahwa pemain yang melanggar regulasi yang sudah disepakati adalah Panjer United, Kaswari dan Kupang Dewata,” ujar pria yang akrab disapa Lanang Rai, kepada posmerdeka.com, Senin (9/12/2024).

Sebelum permasalahan ini muncul, tambah dia, pihaknya sudah mewanti-wanti pihak panitia pelaksana, agar saat verifikasi atau srceaning tim, benar-benar dicek secara teliti tahun kelahiran pemain. Kenapa?, karena dari hasil turnamen ini, akan dimanfaatkan sebagai salah wadah menjaring pemain untuk kepentingan tim-tim Perseden maupun Denpasar menghadapi even di tahun 2025.

Baca juga :  Polres Buleleng Dalami Laporan Balik Perbekel Tamblang

”Kalau seperti ini (adanya pelanggaran regulasi soal umur pemain, -red), kan turnamen ini bisa dikatakan gagal, dan penyerapannya anggarannya jadi tidak tepat sasaran atau tidak tepat guna,” cibir Lanang Rai, seraya menambahkan, ”terkesan hanya menghambur-hamburkan uang saja, karena tidak ada manfaat yang bisa diperoleh dari turnamen ini.”

Selaku Ecxo yang membidangi kompetisi, Lanang Rai mengaku sangat menyayangkan, kurang matangnya panitia dalam melaksanakan screaning pemain, sehingga ada beberapa klub yang tidak mengikuti regulasi yang sudah disepakati seluruh tim peserta.

”Jadi menurut saya, kinerja panitia perlu dievaluasi. Sebab, jika terjadi kisruh terhadap pelanggaran yang ada, siapa yang akan bertanggung jawab,” sergah Lanang Rai.

Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) turnamen ini, I Wayan Suwandhi belum bisa dikonfirmasi terkait permasalahan tersebut. Beberapa kali dihubungi via telepon dan ada nada sambung, tetapi tidak diangkat. yes

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.