KARANGASEM – Pelaku pariwisata di Karangasem sangat antusias dan berharap pariwisata Bali kembali ramai, menyusul dibukanya kembali penerbangan perdana usai pandemi Covid-19 dari China ke Bali. Harapan tersebut dilontarkan Ketua PHRI Karangasem, I Wayan Kariasa, Minggu (22/1/2023).
Menurut Kariasa, dengan dibukanya kembali penerbangan dari China ke Bali, dia berharap pariwisata Bali dapat lebih ramai. Memang, saat ini penerbangan langsung sifatnya masih sebatas charter dan terbatas untuk para pembisnis dan kelas atas sebagai ujian pertama. Meski begitu, dia sangat berharap semuanya berjalan baik, sehingga nantinya akan dibuka untuk umum.
“Dengan demikian, tentu limpahan kunjungan ke destinasi wisata untuk Karangasem juga akan bagus. Ini berdampak ke restoran dan tingkat hunian hotel, walaupun tidak sebanyak di hotel-hotel yang ada di (Bali) selatan,” paparnya.
Dia menguraikan, sebelum pandemi, jumlah wisatawan asal China yang berkunjung ke destinasi wisata di Karangasem jumlahnya terbilang paling tinggi dibanding wisatawan negara- negara lainnya.
Hanya, tingginya kunjungan tidak berbanding lurus dengan tingkat hunian hotel. Dia mengakui sangat sedikit wisatawan China yang menginap di Karangasem, justru wisatawan asal Eropa yang paling banyak menginap di Karangasem.
Minimnya wisatawan China yang menginap di Karangasem, terangnya, karena kebanyakan waktu liburan mereka yang pendek. Biasanya wisatawan China datang tur ke Karangasem mengunjungi beberapa destinasi wisata seperti Pura Lempuyangan, Besakih, Taman Tirta Gangga dan Taman Soekasada Ujung.
Setelah itu mereka balik ke daerah Nusa Dua atau daerah selatan, kemudian tur lagi dan keesokan hari balik lagi ke negara mereka. “Rata-rata mereka menginap di Bali antara dua sampai tiga malam, jadi mereka lebih banyak kalau ke Karangasem itu untuk tur mengunjungi destinasi wisata,” pungkasnya. nad