Putri Koster Tak Jemu Kampanyekan ‘Ingat Pesan Ibu 3M’

KETUA TP PKK Provinsi Bali, Putri Koster. Foto: ist
KETUA TP PKK Provinsi Bali, Putri Koster. Foto: ist

DENPASAR – Ketua TP PKK Provinsi Bali, Putri Koster, tak pernah jemu mengkampanyekan upaya pencegahan penularan Covid-19 melalui penerapan 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan dan Menjaga Jarak). Kampanye itu gencar dilakukannya melalui media sosial, TV dan radio.

Pada Kamis (3/12/2020), perempuan yang akrab disapa Bunda Putri ini mengkampanyekan gerakan ‘Ingat Pesan Ibu 3M’ melalui dialog interaktif yang disiarkan salah satu radio swasta di Denpasar. Lebih jauh ia menyampaikan, kampanye untuk mengajak masyarakat menerapkan protokol kesehatan (prokes) 3M perlu terus dilakukan karena pandemi Covid-19 belum berakhir. ”Sebelum ada vaksin, upaya pencegahan yang paling efektif adalah dengan menerapkan 3M,” ucapnya.

Bacaan Lainnya

Ia berpendapat, ‘ingat pesan ibu’ adalah tagline yang sangat tepat karena biasanya perkataan ibu yang paling didengar dan dituruti oleh seseorang. Di antara tiga prokes yang mesti diterapkan, di kesempatan kali ini Putri Koster memberi penekanan pada protokol ‘jaga jarak’.

Ia berpendapat, jaga jarak tak selalu identik dengan jumlah orang yang berkumpul di suatu tempat. “Yang terpenting adalah tidak berkerumun. Meskipun jumlah orangnya sedikit, tapi jika duduknya berdekatan, itu berpotensi terjadi penularan. Sebaliknya, sekalipun jumlah yang berkumpul lebih banyak, tapi setiap orang menjaga jarak satu dengan yang lain, itu akan memperkecil potensi penularan,” urainya. 

Baca juga :  Langgar Waktu PPKM, Pengunjung Kafe Diminta Pulang

Ia berharap, pesan ibu 3M ini benar-benar diikuti dan dipatuhi oleh masyarakat untuk memutus rantai penularan sehingga pandemi Covid-19 dapat segera berakhir dan situasi bisa segera pulih. Pada bagian lain, pendamping orang nomor satu di Bali ini juga menyinggung keberadaan dan peran PKK di tengah pandemi. 

Ia menyebut, pandemi Covid-19 memang mempengaruhi hampir seluruh aktivitas masyarakat, tak terkecuali organisasi seperti TP PKK. Dibatasi oleh aturan penerapan prokes, banyak program PKK yang tak berjalan optimal. Kendati demikian, ia berharap kader PKK tetap melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan pemberdayaan keluarga.

“Ingat, pemberdayaan keluarga tak selalu identik dengan penambahan pendapatan. Upaya berhemat di masa pandemi juga merupakan bagian dari pemberdayaan,” sebutnya.

Ia lantas mencontohkan program Hatinya PKK (Halaman Arsi Teratur Indah dan Nyaman) yang sangat relevan diterapkan dalam situasi pandemi. Di tengah situasi pandemi, sebagian masyarakat memiliki lebih banyak waktu di rumah sehingga bisa menata halaman dan memberi manfaat ekonomi. “Misalnya, di dekat dapur tanam cabai atau sayuran. Dengan begitu, biaya untuk kebutuhan dapur bisa dihemat,” terangnya. 

Perempuan yang dikenal sebagai seniman serba bisa ini mengatakan, masih banyak lagi kegiatan yang bisa dilakukan kader PKK di  tengah pandemi. “Intinya adalah kegiatan yang berkaitan dengan penguatan keluarga seperti pembentukan karekter anak, edukasi pola hidup sehat dan lainnya,” ujarnya. alt

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.