POSMERDEKA.COM, GIANYAR – Puri Agung Singaraja merayakan hari jadi ke-421 dengan perhelatan akbar pada 15 Maret 2025 di Arma Museum, Ubud, Gianyar. Acara ini dihadiri para penglingsir dari berbagai puri di Bali, tokoh adat, serta tamu kehormatan mitra kerja sama dari luar negeri. Momentum ini tidak hanya menjadi ajang perayaan, juga simbol persatuan budaya serta penguatan hubungan antara Bali dan dunia internasional.
Dalam sambutannya membuka acara, Penglingsir Puri Agung Singaraja, Ida Anak Agung Ngurah Ugrasena, menyebut pentingnya pelestarian nilai-nilai leluhur di tengah perkembangan zaman. Menurutnya, peringatan hari jadi ini bukan sekadar seremoni, tapi juga momentum merefleksikan perjalanan panjang Puri Agung Singaraja dalam menjaga warisan budaya dan adat istiadat Bali. Puri Agung Singaraja menjadi saksi bisu sejarah panjang perjalanan peradaban di Bali Utara.
“Kami berkomitmen terus melestarikan nilai-nilai budaya yang diwariskan oleh leluhur kami. Perayaan ini juga menjadi bukti nyata bahwa budaya Bali tetap hidup dan berkembang tidak hanya di dalam negeri, juga mendapat perhatian dunia internasional,” cetusnya.
Sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dalam melestarikan budaya dan adat istiadat, acara dilanjutkan dengan penyerahan penghargaan kepada para pengelingsir dari berbagai puri di Bali. Penghargaan dan cenderamata ini diberikan sebagai bentuk penghormatan terhadap kehadiran, dan peran serta mereka dalam menjaga serta mengembangkan warisan leluhur.
Beberapa tamu kehormatan dari luar negeri juga menerima penghargaan khusus, atas kontribusi mereka dalam memperkuat hubungan ekonomi dan budaya antara Bali dengan komunitas internasional. Tamu kehormatan berasal dari pelbagai negara, termasuk Malaysia dan Tiongkok, yang selama ini tergabung dalam Royal Singaraja Group Of Companies. Pun aktif dalam kerja sama ekonomi dan kebudayaan.
Mereka yakni Dato Sri Zhang Jitang, Ketua Konferensi Kebudayaan Tiongkok; Dato Don Lee dari Malaysia, Dato Yee Tuck Leong dari Malaysia, Dato Lay See Kah dari Malaysia, Dato Tan Soo Ling dari Malaysia. Dalam kata sambutannya, mereka menyampaikan rasa terhormat atas penghargaan tersebut. Pula menegaskan komitmen untuk terus berkontribusi dalam kegiatan ekonomi, serta memperkenalkan budaya Bali ke dunia internasional.
Sebagai bagian dari rangkaian acara, Puri Agung Singaraja juga menyalurkan bantuan sosial kepada masyarakat yang membutuhkan. Bantuan ini mencakup kebutuhan pokok, beasiswa pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, serta dukungan bagi para seniman tradisional yang terdampak oleh perubahan zaman.
Penglingsir Puri Agung Singaraja menegaskan, pemberian bantuan sosial ini adalah bentuk nyata dari filosofi Tri Hita Karana, yaitu keseimbangan antara hubungan manusia dengan Tuhan, sesama manusia, dan lingkungan. “Kami percaya bahwa menjaga kesejahteraan masyarakat adalah bagian dari tugas kami sebagai penjaga warisan budaya. Dengan adanya bantuan ini, kami berharap masyarakat dapat merasakan manfaat nyata dari keberadaan puri sebagai pusat budaya dan sosial,” beber Ugrasena. adi