KARANGASEM – Menjelang pergantian musim hujan ke musim kemarau, hama gayas kembali menjadi buruan warga di Karangasem. Ada dipakai lauk, ada juga untuk camilan minum tuak.
Salah satu warga Dusun Abang Kelod, I Nyoman Kantun, Rabu (13/4/2022) mengatakan, situasi pergantian musim saat ini memang biasana hama gayas bermunculan.
Lahan ladang selama sepekan tanpa hujan, kemudian muncul hujan sehari, itu artinya kesempatan bagus untuk berburu gayas. Sebab, gayas muncul ke permukaan tanah.
Kawasan areal sebagian besar di wilayah Desa, Kecamatan Abang kebanyakan terdapat hama gayas. Hama ini sulit dimusnahkan, bahkan tiap musim populasinya seperti bertambah banyak.
“Ini siklus alam, kami juga tidak paham betul bagaimana upaya pemusnahan hama gayas ini. Makanya kebanyakan warga di sini mengabaikan lahan ladangnya untuk ditanami lantaran dirusak gayas,” tuturnya.
Perbekel Desa Abang, I Nyoman Sutirtayana, mengakui selama ini di kawasan ladang Desa Abang memang banyak gayas. Sebagian besar warga hanya bisa memanfaatkan untuk lauk makan atau camilan, meski ada juga warga yang tidak bisa mengonsumsi.
“Kalau saya suka gayas yang bumbu nyat-nyat pakai santan kelapa, itu enak sekali. Tapi jangan kebanyakan, bisa mengakibatkan masalah pencernaan,” katanya.
Dia mengakui sejauh ini belum ada yang mampu menangani hama gayas. Dia hanya berharap ada inovasi-inovasi upaya penanggulangan. Jika tidak, agar dimungkinkan gayas bisa dikembangkan menjadi camilan khas lokal. nad