Penyaluran BLT di Desa Kalianget dari Rumah ke Rumah

PEMBERIAN BLT DD di Desa Kalianget yang dilakukan dari rumah ke rumah. Foto: arik
PEMBERIAN BLT DD di Desa Kalianget yang dilakukan dari rumah ke rumah. Foto: arik

BULELENG – Proses penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa di Desa Kalianget, Kecamatan Seririt, Buleleng dilakukan dengan cara berbeda, Jumat (15/5/2020). Petugas mendatangi dari rumah ke rumah Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Selain itu, Pemerintah Desa (Pemdes) Kalianget juga menempelkan stiker “Keluarga Miskin” di rumah KPM.

Perbekel Desa Kalianget, Ketut Nanda Kusuma, mengatakan, pembagian BLT tahap pertama ini dari rumah ke rumah untuk memudahkan penerima itu sendiri. Alasannya, di Desa Kalianget sebagian besar penerima BLT adalah keluarga miskin yang sudah lanjut usia dan memiliki sakit kronis. Selain itu juga mempertimbangkan jarak rumah penerima.

Bacaan Lainnya

Menurut Nanda, sebagian besar KPM tidak mempunyai kendaraan bermotor. Selain itu dia juga ingin melihat langsung kondisi KPM sekaligus bertatap muka. Untuk teknis pembagian, lanjutnya, dia membagi tim menjadi empat kelompok masing-masing dikoordinir kelian banjar dinas.

Masing-masing kelompok terdiri dari empat sampai lima orang yang bergerak ke masing-masing banjar berbeda, dan langsung mendatangi rumah penerima. Nominal dana desa yang dialokasikan untuk BLT ini senilai Rp279 juta selama tiga bulan, dengan jumlah penerima sebanyak 155 KK. “Tahap pertama anggaran disediakan sebesar 93 juta,” jelasnya.

Baca juga :  Jadi Pembicara Dharma Tula Pascasarjana UGM, Rai Mantra Ajak Kuatkan “Sradha Bhakti” dan “Maguna Dusun”

Terkait penempelan stiker “Keluarga Miskin”, diakui Nanda untuk membangun transparansi dalam penyaluran BLT yang bersumber dari APBDes. Seluruh penerima tidak ada menolak rumahnya ditempeli stiker yang menandakan kelompok keluarga miskin itu. Apalagi hal itu sudah disosialisasikan sebelumnya kepada calon penerima. Sejauh ini seluruh keluarga penerima manfaat tidak ada yang menolak, karena kenyataannya mereka memang berasal keluarga kurang mampu.

Dalam penyaluran BLT ini, Nanda menyebut Pemdes Kalianget melibatkan relawan untuk pendataan dan verifikasi lapangan demi memastikan kelayakan calon keluarga penerima BLT. Setelah itu, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Kalianget telah menggelar Musyawarah Desa (Musdes) untuk membahas dan menetapkan keluarga penerima manfaat. Sebelumnya dia mengakui memang ada riak-riak kecil dari masyarakat, karena banyak masyarakat yang belum paham dengan proses pendataan tersebut. “Tapi dengan penjelasan kami dan BPD kepada masyarakat, ya akhirnya mereka bisa mengerti,” lugasnya.

Setiap KK menerima BLT DD senilai Rp600 ribu setiap bulan selama tiga bulan ke depan. Bantuan ini diharap bisa dimanfaatkan dengan baik untuk bisa memenuhi kebutuhan pokok. “Saya tidak ingin ada oknum penerima bantuan yang malah menyalahgunakan dana bantuan yang diterima dari pemerintah,” cetusnya mengingatkan. 018

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.