POSMERDEKA.COM, KARANGASEM – Satu video berdurasi 34 detik berisi adegan sekelompok wisatawan mancanegara masuk ke areal suci Pura Agung Besakih, jadi viral di media sosial. Mereka tidak mengenakan kamen (kain), bahkan salah seorang di antaranya hanya mengenakan baju dan celana dalam saja, itu masalahnya.
Sebagai catatan, selama ini jika ada wisatawan yang ingin masuk ke areal suci Pura Agung Besakih, harus mengenakan kamen dan dipandu pramuwisata lokal. Terkait video itu, Kepala Badan Pengelola Kawasan Suci Pura Agung Besakih, I Gusti Lanang Muliarta, menyebut wisatawan tersebut diduga masuk melalui “jalur tikus” di sebelah timur Pura Agung Besakih. Jadi, bukan dari pintu utama Manik Mas. Makanya mereka tidak membawa tiket saat dicegat petugas dan pecalang.
“Jika masuk lewat pintu utama, pasti akan mengenakan kamen dan membawa tiket. Mereka dua kali dicegat petugas saat coba masuk ke areal Pura Agung Besakih melalui jalur tikus. Namun, petugas kalah argumen karena bule tersebut sedikit arogan,” ungkap Muliarta, Minggu (31/3/2024).
Bule tersebut baru mau ke bawah setelah para pecalang mencegatnya masuk lebih dalam ke areal suci Pura Agung Besakih, dan menyuruhnya beli tiket dulu. Namun, sebelumnya dia marah-marah dan membentak petugas serta pecalang yang berjaga. “Setelah berdebat cukup lama, bule tersebut akhirnya mau turun. Berdasarkan informasi berasal dari Rusia. Setelah itu dia langsung pergi dan tidak kembali lagi,” beber Muliarta.
Untuk antisipasi kejadian serupa, penjagaan di beberapa “jalur tikus” diperketat dengan menambah jumlah petugas. Bila menemukan wisatawan seperti itu, petugas wajib berani berargumen supaya tidak sampai lolos.
“Tadi saya instruksikan petugas jaga untuk berani berargumen. Kalau terus melawan, langsung laporkan ke kepolisian yang bertugas di sekitar Pura Agung Besakih,” tegas.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, personil Intelkam Polsek Rendang turun untuk menyelidiki terkait video viral tersebut. Menurut I Wayan Purnata, anggota Bankamda Besakih, kejadiannya pada Sabtu (30/3/2024), sekitar pukul 16.00 Wita. Ada tujuh bule berkunjung ke objek wisata Pura Besakih, tapi mereka tidak membawa tiket kunjungan. Hanya memperlihatkan visa kerja, dan mengaku dari Rusia saat ditanya.
Setelah dijelaskan aturan masuk ke objek wisata Pura Besakih harus berpakaian sopan dan membeli tiket kunjungan, bule itu marah-marah dan sempat mau memukul. Petugas Bankamda Besakih kemudian koordinasi dengan petugas Badan Pengelola Kawasan Suci Besakih, menyuruh orang asing itu keluar dari kawasan wisata.
Ni Nyoman Suardani, petugas tiket di Badan Pengelola, mendaku pada hari itu tidak terdaftar di registrasi penjualan tiket untuk warga Negara Rusia sebanyak tujuh orang yang viral di medsos itu. Ada 337 pengunjung, 306 turis asing dan 31 pelancong domestik dari satu pintu di sebelah barat Wantilan Manik Mas. Wisatawan domestik dan mancanegara harus membeli tiket masuk dengan harga Rp90.000 untuk turis asing, sudah termasuk kain sarung, pemandu lokal, dan shuttle bus sekali antar. Untuk domestik, dengan fasilitas sama harganya hanya Rp50.000.
Banyaknya pintu masuk menuju kawasan obyek wisata Pura Besakih, membuat tidak semua bisa dijaga petugas Badan Pengelola. Kemungkinan bule Rusia tersebut masuk lewat kayu padi dan depan Pura Batumadeg, meski mungkin saja lewat jalur lain karena tidak ada petugas yang tahu. nad