Pajak Galian C Diduga Masih Bocor, Komisi III DPRD Karangasem Sidak ke Portal

ADANYA dugaan masih terjadinya kebocoran pajak di sejumlah portal galian C di Karangasem, Komisi III DPRD Karangasem melakukan sidak ke portal di Kecamatan Selat dan Sidemen. Foto: ist

POSMERDEKA.COM, KARANGASEM – Adanya dugaan masih terjadinya kebocoran pajak di sejumlah portal galian C di Karangasem, Komisi III DPRD Karangasem melakukan sidak ke portal di Kecamatan Selat dan Sidemen. Hasilnya, Komisi III menemukan sejumlah truk pengangkut galian C tanpa dilengkapi faktur pajak.

Ketua Komisi III DPRD Karangasem, I Wayan Sunarta, Selasa (4/3/2025) mengatakan, sidak yang dilakukan merupakan bagian dari fungsi kontrol anggota DPRD Karangasem.

Bacaan Lainnya

Sidak dilakukan setelah ada kenaikan penerapan harga dasar Mineral Bukan Logam dan Batuan (MBLB) sejak awal tahun ini. “Kami ingin juga melihat, apakah setelah ada kenaikan harga dasar berpengaruh terhadap mobil pengangkut galian C ke Karangasem,” ujarnya.

Dari hasil sidak, menurut Sunarta, tidak ada penurunan truk pengangkut galian C yang melintasi portal di Kecamatan Selat dan Sidemen. Artinya, kenaikan harga dasar tidak berpengaruh terhadap jumlah truk yang mengambil pasir maupun batuan di lokasi galian C di Karangasem. “Pengaruhnya tidak ada, jumlah truk pengangkut galian C masih segitu saja,” jelasnya.

Terkait adanya dugaan kebocoran faktur pajak, Sunarta tidak menampik adanya kebocoran faktur pajak tersebut. Dia mengaku bakal menggelar rapat kerja dengan BPKAD Karangasem untuk melakukan evaluasi, sehingga bisa menyelesaikan persoalan tersebut. “Kami temukan truk yang tidak membawa faktur pajak, tadi saat di portal mereka membelinya langsung. Nanti kami evaluasi bersama BPKAD Karangasem,” bebernya.

Baca juga :  Tiga Desa di Jembrana Bersiap Pilkel

Sunarta menambahkan, temuan di dua portal Kecamatan Selat dan Sidemen mengindikasikan hal serupa juga terjadi di portal-portal lain, seperti di Bebandem, Abang, Rendang dan Kubu. Dia bilang bakal kembali turun ke lapangan untuk memastikannya. Hanya, dia tidak merinci kapan waktunya. “Yang jelas kami ingin mengamankan pajak yang merupakan pendapatan daerah,” lugasnya menandaskan.

Salah seorang sopir pengangkut galian C yang enggan disebut namanya mengatakan, dia tidak membawa faktur pajak karena di proyek galian milik salah seorang pengusaha ini tidak ada kasirnya. “Di Lokasi galian tidak ada kasirnya, sehingga tidak bisa membeli faktur,” cetusnya memberi alasan. nad

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.