POSMERDEKA.COM, KLUNGKUNG – Kabupaten Klungkung selama 14 bulan ke belakang dipimpin seorang Penjabat (Pj) Bupati. Selama itu pula roda pemerintahan berjalan dengan berbagai pelaksanaan pembangunan di berbagai bidang.
Penunjukan sebagai Pj. Bupati Klungkung oleh Mendagri Tito Karnavian benar-benar menjadi kejutan bagi Jendrika, yang sebelumnya bertugas sebagai Inspektur di Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Jendrika dilantik Pj. Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya, pada 16 Desember 2023.
“Saya mensyukuri penunjukan ini sebagai kehendak Ida Sang Hyang Widhi Wasa, bahwa saya harus mengabdikan diri di ujung karier sebagai ASN untuk ngayah di Klungkung,” ucapnya, Selasa (18/2/2025).
Mengawali tugas di Klungkung, Jendrika mencermati gambaran umum kabupaten yang memiliki wilayah kepulauan ini. Menurutnya, Klungkung memiliki potensi besar untuk dikembangkan, terutama potensi pariwisata, kekayaan budaya dan tradisi maupun potensi UMKM. Jika dikelola dengan baik akan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Potensi wisata misalnya, Klungkung memiliki kepulauan Nusa Penida dengan keindahan alam dan budayanya yang mendunia. “Kabupaten Klungkung juga punya warisan budaya berupa pertenunan tradisional kain songket dan kain endek yang menjadi andalan UMKM,” sebutnya.
Jendrika mencermati beberapa hal perlu mendapat perhatian lebih intens. Misalnya pemenuhan ketersediaan infrastruktur jalan, air, listrik maupun telekomunikasi, terutama di Nusa Penida, untuk mendukung pembangunan wisata. Hal penting lainnya penanganan stunting, penurunan tingkat kemiskinan maupun pemeliharaan stabilitas harga kebutuhan pokok masyarakat.
Menurutnya, sesuai ketentuan, penjabat bupati memiliki tugas dan tanggung jawab sama seperti bupati definitif, walau ada beberapa pembatasan dalam hal pengambilan kebijakan. Pj. Bupati bertanggung jawab agar pemerintahan dan layanan masyarakat dapat terselenggara dengan baik. Termasuk memfasilitasi agar pelaksanaan Pemilu dan Pilkada 2024 berjalan lancar dan kondusif.
“Dalam hal meningkatkan kapasitas pembangunan daerah, kami berupaya berkoordinasi dan menjajaki upaya-upaya mendapat peluang atau sumber pendanaan program pembangunan. Baik ke pemerintah pusat maupun Pemprov Bali,” ujarnya.
Jendrika mengawal kegiatan-kegiatan penting nasional, misalnya upaya penurunan stunting, penurunan angka kemiskinan maupun penurunan inflasi secara terencana dan berkelanjutan. Kelancaran jalannya pemerintahan dan pembangunan tidak lepas dari kerja sama dan koordinasi yang baik dengan DPRD Klungkung, juga Forkopimda Klungkung.
Dia menyampaikan laporan pelaksanaan tugas secara triwulanan kepada Mendagri, sebagai bagian dari evaluasi kinerja. Sejumlah penghargaan yang diraih selama dia menjabat, antara lain menerima Alokasi Insentif Fiskal Kinerja Tahun Berjalan 2024 sebesar Rp6 miliar lebih. Penghargaan dari Wapres RI dalam hal percepatan penurunan stunting, dan diganjar insentif Rp6,5 miliar lebih.
Penghargaan Kategori Daya Saing Daerah dari Pemerintah Pusat, diserahkan oleh Mendagri, Peringkat III Nasional, Anugrah Manajemen ASN 2024 dari oleh pemerintah pusat. Juara I Tingkat Nasional Pangan Aman, yang diwakili Desa Dawan Kelod.
Klungkung juga empat kali peringkat I dalam Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) Provinsi Bali. Dalam layanan kesehatan, Pemkab Klungkung raih Universal Health Coverage (UHC) Award Kategori Utama dari pusat, serta beberapa prestasi lainnya.
Menjelang berakhir masa jabatannya, Jendrika menyampaikan syukur atas kesempatan dapat mengabdi di Klungkung. Tentu tidak dapat memenuhi harapan masyarakat Klungkung secara maksimal. Untuk itu, dia menyampaikan permintaan maaf.
“Terima kasih kepada seluruh masyarakat Klungkung, seluruh ASN/pegawai, mitra kerja DPRD Klungkung, Forkopimda atas bantuan, dukungan, kerja sama dan koordinasi, sehingga dapat melaksanakan tugas dengan baik sampai akhir penugasan di Klungkung,” tandasnya. baw