LPG 3 Kg Masih Langka, Pemkab Bangli Sidak ke Pangkalan

PENJABAT Sekda Made Ari Pulasari, memimpin sidak menyikapi adanya kelangkaan LPG 3 kg di tingkat pengecer pada Senin (10/2). Sidak melibatkan jajaran Disperindag bersama Polres Bangli, dengan menyasar SPBE di Desa Tiga, Kecamatan Susut, lanjut ke pangkalan dan agen LPG di wilayah Kota Bangli. Foto: ist

POSMERDEKA.COM, BANGLI – Sampai saat ini masih banyak masyarakat Bangli dibuat kebingungan untuk bisa membeli LPG 3 kg atau gas melon karena langka. Bahkan di salah satu pangkalan di LC Uma Bukal, Bangli stok LPG 3 kg ludes.

Hal itu terungkap saat sidak Pemkab Bangli yang dipimpin Pj. Sekda Made Ari Pulasari, Senin (10/2/2025). Sidak melibatkan jajaran Disperindag bersama Polres Bangli, dengan menyasar SPBE di Desa Tiga, Kecamatan Susut, lanjut ke pangkalan dan agen LPG di wilayah Kota Bangli.

Bacaan Lainnya

Menurut Ari Pulasari, sidak dijalankan untuk menyikapi adanya kelangkaan LPG 3 kg di tingkat pengecer. Kelangkaan terutama terjadi di wilayah Kota Bangli, karena banyak pengecer stok gasnya kosong. “Ini yang menyebabkan masyarakat kesulitan mendapat gas,” ungkapnya.

Sidak dilakukan untuk memastikan persoalan yang membuat kelangkaan dan keterlambatan distribusi gas ke pengecer, serta membuat resah masyarakat dalam sepekan terakhir. Dari pemantauan yang dilakukan di SPBE Kayuambua, Susut, dia berujar tidak ada terjadi kekurangan atau keterlambatan pengisian gas ke tingkat agen.

Kuota gas subsidi ke Bangli disebut tidak ada masalah. Hanya, sambungnya, saat sidak dilakukan di tingkat pangkalan di LC Uma Bukal, justru stok gas subsidi maupun nonsubsidi kosong. “Dari informasi di pangkalan itu, mereka baru mendapat kiriman tiga hari sekali,” sebutnya.

Baca juga :  Kemenpora Optimis Renovasi Stadion Piala Dunia U-20 Selesai April 2021

Tindak lanjut dari itu, sambungnya, Pemkab Bangli akan memanggil pihak-pihak terkait untuk diajak rapat kerja, Selasa (11/2). Yang dimaksud adalah Pertamina, SPBE, agen, pangkalan dan Forkopimda, yang diajak mencari solusi agar distribusi gas ke tingkat pengecer lebih lancar. “Masyarakat juga tidak kesulitan lagi mendapatkan gas,” tegas Ari Pulasari.

Dia mengakui masyarakat mulai kesulitan mendapat gas melon sejak awal bulan Februari, persisnya setelah ada kebijakan pemerintah pusat terkait pelarangan penjualan gas oleh pengecer. Meski kebijakan tersebut telah diubah kembali seperti semula, tapi nyatanya di sejumlah pengecer belum ada stok LPG.

Kemungkinan masih ada ketakutan dari tingkat pangkalan untuk menyalurkan gas ke pengecer. “Kami ingin agar pendistribusian elpiji ke pengecer bisa kembali lancar, agar masyarakat tidak lagi kesulitan mendapat gas,” pungkasnya. gia

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.