DENPASAR – Penempatanlogistik pilkada di gudang selama ini belum terjaga dengan baik. Salah satunya pengaturan penempatan logistik tersebut di gudang agar tidak menyulitkan ketika dicari. Misalnya kotak suara TPS desa A, jangan dicampur dengan desa B yang lokasinya jauh.
Karena logistik terbuat dari bahan mudah terbakar, jangan sampai ada merokok di gudang. Atau kondisi juga dijaga jangan sampai terendam air. Yang tak kalah penting adalah kebutuhan anggaran dirancang mulai dari pembuatan sampai turun dari truk. “Ini kelihatannya sepele, tapi jangan sampai nanti ketika logistik akan turun dari truk, sopirnya minta ongkos tambahan. Jadi tolong kontrol anggarannya sampai hal terkecil agar disiapkan,” pesan Ketua KPU Bali, I Dewa Agung Lidartawan, saat memberi pengarahan kepada KPU kabupaten/kota yang akan pilkada, Selasa (17/3/2020) lalu.
Isu strategis lain yang dibahas dalam pertemuan itu yakni masih adanya keterlambatan regulasi dari KPU RI. Hal ini mempengaruhi jumlah kebutuhan logistik yang akan disediakan, juga bisa mengakibatkan terlambat memesan. Idealnya, kata dia, begitu daftar pemilih sementara (DPS) selesai, maka KPU bisa memesan logistik. Bila memang ada penambahan jumlah pemilih setelah daftar pemilih tetap (DPT) selesai, tinggal ditambah sisanya saja.
“Prinsip kerjanya itu kita berusaha selesaikan lebih awal. Divisi Teknis jangan ribut menjelang tender, selesaikan apa yang bisa dikerjakan hari ini, jangan tunggu besok-besok,” katanya dengan nada meninggi.
Lidartawan keras menekankan soal logistik ini, karena ada pengalaman buruk saat Pemilu Serentak 2019 lalu di Buleleng. Saat itu KPU Buleleng mengatakan surat suara untuk DPD RI kurang, tapi ternyata menumpuk di TPS lain karena belum disortir. Karena itu KPU harus benar mengecek dan membuat prosedur standar operasi logistik mulai dari percetakan sampai disimpan di gudang. Begitu juga mesti membuat petunjuk teknis pengelolaan logistik sebelum melakukan tender. “Ini saya tekankan agar rekan-rekan lebih awas bekerja. Kalau sampai ada masalah, saya tidak mau bantu,” urai mantan Ketua KPU Bangli tersebut. hen