Lima Program Prioritas Menuju Bali Era Baru

GUBERNUR Bali, Wayan Koster. Foto: ist
GUBERNUR Bali, Wayan Koster. Foto: ist

DENPASAR – Gubernur Bali, Wayan Koster, menegaskan, Bali Era Baru berisi arah kebijakan dan program lima bidang prioritas dalam pola pembangunan semesta berencana sesuai dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali menuju Bali Era Baru. Lima bidang prioritas itu yakni, bidang satu pangan, sandang, dan papan; bidang dua kesehatan dan pendidikan; bidang tiga jaminan sosial dan ketenagakerjaan; bidang empat adat, agama, tradisi, seni dan budaya; serta bidang lima pariwisata.

‘’Lima bidang prioritas tersebut didukung dengan pembangunan infrastruktur darat, laut, dan udara secara terintegrasi dan terkoneksi,’’ lugas Koster dalam keterangan tertulis pidato akhir tahun 2020 dan menyongsong tahun baru 2021, Kamis (31/12/2020).

Bacaan Lainnya

Koster juga mengucap syukur karena sampai akhir tahun 2020 ini telah berhasil menyelesaikan 40 peraturan yang sangat penting dan strategis. Terdiri dari 15 Peraturan Daerah dan 25 Peraturan Gubernur.

Kata Koster, keseluruhan peraturan ini merupakan landasan hukum untuk meletakkan dasar-dasar dalam rangka menata secara fundamental dan komprehensif pembangunan Bali yang berkaitan dengan alam, manusia, dan kebudayaan sesuai dengan filosofi Sad Kerthi. “Dengan demikian, Bali akan kembali menjadi pulau yang hijau, bersih, indah, suci, dan mataksu sebagai Padma Bhuwana, pusat peradaban dunia,” jelasnya.

Baca juga :  Ibu-ibu ke Pasar Diimbau Tidak Pakai Perhiasan Emas Berlebihan

Menurutnya, norma yang diatur dalam peraturan tersebut bersifat progresif, transformatif, dan inovatif yang memberi kepastian untuk menyelenggarakan kebijakan lima bidang prioritas agar berjalan dengan tatanan yang baik secara permanen dan berkelanjutan. “Secara umum program lima bidang prioritas telah dapat berjalan sesuai arah kebijakan, namun ada beberapa program yang belum berjalan secara optimal karena berbagai hambatan akibat pandemi Covid-19, yang tidak hanya menimpa kita di Bali melainkan seluruh dunia,” ungkapnya.

Lanjut Koster, dalam program bidang pangan, telah terjadi peningkatan ekspor hasil pertanian, seperti manggis, kakao, buah naga, salak, kopi, dan jeruk nipis ke Tiongkok, Uni Emirat Arab, Eropa, dan Maladewa.

Sementara itu, program prioritas bidang sandang telah dilakukan penguatan industri sandang bekerjasama dengan Dekranasda Provinsi Bali. Penguatan industri sandang tersebut antara lain; pelestarian dan promosi tenun songket, endek, dan produk cinderamata. Peningkatan ekspor didukung oleh maskapai penerbangan Garuda yang membuka penerbangan langsung pesawat kargo dari Denpasar ke Hongkong setiap minggu sekali, yang diresmikan 7 November 2020.

Pesawat tersebut mengangkut sekitar 40 ton hasil kelautan dan produk kerajinan rakyat Bali. “Ini merupakan kemajuan di bidang ekspor dalam situasi pandemi Covid-19,” imbuhnya.

Untuk program bidang pendidikan, lanjut dia, pada 2020 telah dibangun dua unit sekolah baru yaitu, SMAN 1 di Kecamatan Abang dan SMKN 2 di Kecamatan Kubu Kabupaten Karangasem. Juga dua unit sekolah baru SMAN 9 dan SMAN 10 Denpasar di Kota Denpasar dengan total anggaran sebesar Rp48 miliar yang bersumber dari APBD Semesta Berencana Provinsi Bali. Pembangunan direncanakan selesai pada tahun 2021.

Baca juga :  Wabup KLU Tersangka Proyek RSUD, Gerindra NTB Siap Beri Bantuan Hukum

“Program bidang adat, tradisi, seni, dan budaya, serta kearifan lokal telah berjalan dengan pencapaian sangat baik. Pembangunan adat meliputi realisasi dana desa adat masing-masing sebesar Rp350 juta dengan total anggaran sebesar Rp522,5 miliar untuk 1.493 desa adat yang ditransfer langsung ke rekening desa adat. Bidang seni dan budaya telah diselenggarakan Bulan Bahasa Bali, fasilitasi seni virtual, dan Festival Seni Bali Jani ke-2,” sebutnya.

Yang membahagiakan secara sakala-niskala, kata Gubernur, adalah telah selesainya dibangun gedung Kantor Majelis Desa Adat Provinsi Bali serta enam gedung Kantor Majelis Desa Adat Kabupaten/Kota (Tabanan, Jembrana, Buleleng, Karangasem, Bangli, dan Denpasar) dengan total anggaran sebesar Rp31 miliar yang bersumber dari dana tanggung jawab sosial (CSR) BUMN, BPD Bali, dan perusahaan swasta nasional. Sedangkan gedung Kantor Majelis Desa Adat Kabupaten Gianyar dibangun dengan anggaran sebesar Rp3,5 miliar yang bersumber dari APBD Kabupaten Gianyar.

“Akan dilanjutkan pembangunan gedung Kantor Majelis Desa Adat Kabupaten Badung dan Kabupaten Klungkung pada tahun 2021 dengan total anggaran sebesar Rp6,6 miliar bersumber dari CSR BUMN,” imbuhnya. alt

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.