POSMERDEKA.COM, MANGUPURA – Berbagai sepak terjang dilakukan KONI Badung untuk mempertahankan sekaligus meraih gelar juara umum ke-10 secara beruntun pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Bali 2025. Yang terkini adalah menggelar Training of Trainer (TOT) atau pelatihan pelatih bagi 56 cabang olahraga (cabor) anggotanya.
TOT berlangsung selama dua hari (19-20 Juni 2024) dipusatkan di Hotel Sunset Road 100, Kuta, yang secara resmi dibuka Sekretaris Pendidikan (Sekdis) Pendidikan dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Badung, IGN. Adi Parwata. Masing-masing cabor wajib menyertkan 2 peserta sehingga TOT tersebut diikuti 112 pelatih. Mereka juga menginap di hotel tempat berlangsungnya kegiatan.
Untuk meningkatkan kompetensi tenaga pelatih dari 56 cabor anggotanya, KONI Badung mendatangkan sejumlah ahli olahraga Universitas Ganesha (Undiksha) Singaraja sebagai nara sumber atau instruktur. Diantaranya Dr. Ketut Yoda, S.Pd, M.Or., I Nyoman Sudamala, S.Or, M.Or., Dr. Gede Doddy Trisna MS, S.Or, M.Or., Dr I Gede Suwiwa, S.Pd, M.Pd., dan Ketut Chanda Adinata Kusuma, S.Pd, M.Pd.
”Saya berharap para pelatih memanfaatkan agenda penting ini untuk meningkatkan ilmu kepelatihannya, di tengah kemajuan IT yang semakin berkembang pesat. Sebab peran pelatih sangat penting untuk meningkatkan prestasi para atlet binaannya,” harap Ketua Umum KONI Badung Made Nariana.
Dalam pidatonya di hadapan para peserta, Nariana melecut semangat tim sepakbola Badung yang gagal meraih medali emas pada Porprov Bali 2022. Ia mengaku sering kena sindir kontingen Denpasar, ”Badung boleh bangga jadi juara umum Porprov 9 kali beruntun, tetapi sekeping medali emas bergengsi yakni sepakbola jadi milik Denpasar.”
Karena itu, Nariana berharap Askab PSSI Badung yang sudah berganti nahkoda mulai bangkit mempersiapkan tim sedini mungkin. ”Medali emas sepakbola lapangan besar, merupakan mahkota dalam setiap kejuaraan multi even seperti Porprov Bali. Jika sepakbola tidak juara atau gagal meraih medali emas, sekalipun Badung menjadi juara umum, rasanya seperti ada yang kurang memuaskan,” tandasnya.
Nariana juga menyampaikan, Badung menjadi tuan rumah 24 cabor pada Porprov Bali 2025 termasuk sepakbola. Sementara, Denpasar 20 cabor dan sisanya tersebar di Tabanan, Jembrana dan lainnya. ”Jadi bisa dikatakan cabor sepakbola akan bermain di rumah sendiri, keterlaluan jika gagal lagi meraih medali emas,” ucapnya dengan nada memacu semangat pengurus baru Askab PSSI Badung.
Diakui, Porprov Bali 2025 memang masih jauh, tetapi harus diingat mencetak atlet perlu by disign. Jadi perlu dilakukan pola pembinaan secara berjenjang dan terarah. ”Dalam konteks yang lebih luas, maka kita perlu mempersiapkan sebuah konsep, sebuah perencanaan agar atlet kita bisa mencapai puncak prestasinya,” tegas Nariana.
Pada bagian lain, Nariana menambahkan, TOT ini merupakan program tahunan KONI Badung dengan tujuan meningkatkan pengetahuan pelatih. Progresnya juga sudah terlihat, dimana Badung meloloskan paling banyak atlet dari 9 kabupaten/kota se-Bali yakni 173 atlet ke PON XXI/2024, PON sebelumnya atlet Badung juga terbanyak di kontingen Bali, dan tak kalah penting juara umum Porprov Bali 9 kali beruntun.
Nariana juga menekankan tiga hal penting yang harus diperhatikan cabor itu melakukan peremajaan atlet, pelatih tidak becus harus diganti dan pengurus yang tidak aktif harus ganti atau diresufle. yes