POSMERDEKA.COM, DENPASAR – Perubahan APBD 2024 Provinsi Bali disetujui DPRD Bali dalam rapat paripurna di detik-detik akhir masa kerja periode 2019-2024, Jumat (30/8/2024). Pada paripurna dipimpin Ketua DPRD Nyoman Adi Wiryatama itu, Dewan sepakat defisit keuangan Rp926,3 miliar lebih. Dan, Dewan juga minta pembangunan Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali dilanjutkan dengan target selesai tahun 2025.
Gede Kusuma Putra yang membacakan pendapat akhir dan rekomendasi DPRD mengatakan, karena kondisi keuangan Pemprov 2024 tidak beda jauh dengan 2023, Dewan mengingatkan Pemprov dalam empat bulan ke depan lebih fokus mengupayakan penerimaan pendapatan lebih besar melalui intensifikasi dan ekstensifikasi. Ini untuk bisa menutupi defisit yang cukup besar.
“Pembangunan Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali terus dilanjutkan, karena investasi ini akan mampu menambah penerimaan PAD yang cukup signifikan,” sebutnya.
Terkait Pelaksanaan Pilkada Serentak 2024, Dewan mengimbau lembaga penyelenggara, institusi terkait dan seluruh masyarakat Bali agar tetap menjaga dan mengupayakan agar berjalan tertib, aman dan jurdil. Hal itu sebagai jaminan agar kunjungan wisatawan lokal dan asing, yang belakangan lebih baik dibandingkan sebelum Covid-19, bisa dijaga.
Kusuma Putra menguraikan, Pendapatan Daerah direncanakan naik Rp515,62 miliar dari Rp6,35 triliun lebih menjadi Rp6.86 triliun lebih. Belanja Daerah naik Rp879,19 miliar lebih dari semula Rp6,91 triliun lebih menjadi Rp7,79 triliun lebih. Ini mengakibatkan defisit naik Rp 363,57 miliar dari semula Rp562,8 miliar lebih menjadi Rp926,38 miliar lebih.
“Defisit ini tentu memerlukan pembiayaan netto positif (penerimaan pembiayaan lebih besar daripada pengeluaran pembiayaan) dengan jumlah yang sama,” urai politisi PDIP itu.
Lebih jauh dibeberkan, penerimaan pembiayaan Rp171,48 miliar lebih dari Silpa APBD 2024 audited, serta pencairan Dana Cadangan Rp171,17 miliar lebih sehingga totalnya Rp342,65 miliar lebih. Pengeluaran pembiayaan Rp255,91 miliar lebih (untuk pembayaran cicilan utang yang jatuh tempo Rp248,91 miliar lebih ditambah penyertaan modal daerah Rp7 miliar.
Karena ada penerimaan pembiayaan nett Rp86,75 miliar lebih, untuk menutupi defisit perlu ada lagi penerimaan pembiayaan sebesar Rp839,65 miliar lebih, yang diharap bersumber dari pinjaman daerah.
Dalam pendapat akhirnya, Pj. Gubernur SM Mahendra Jaya mengucapkan terima kasih atas persetujuan Dewan atas Raperda dimaksud. Dia menegaskan Pendapatan Daerah yang sebelumnya Rp6,84 triliun lebih meningkat Rp22,9 miliar lebih menjadi Rp6,86 triliun lebih. Belanja Daerah yang sebelumnya Rp7,77 triliun lebih, meningkat Rp19,7 miliar lebih menjadi Rp7,79 triliun lebih.
Defisit yang sebelumnya dirancang Rp929,5 miliar lebih, turun Rp3,2 miliar lebih menjadi Rp926,3 miliar lebih. “Perubahan struktur, terutama di alokasi belanja, lebih diprioritaskan untuk mengakomodasi usulan program/kegiatan dari Dewan yang terhormat,” paparnya.
Sebelum menutup sidang, Adi Wiryatama bilang pengesahan Raperda Perubahan APBD 2024 adalah sidang terakhir DPRD periode 2019-2024, dan terakhir dia memimpin. Dia mengingatkan publik agar Pilkada Serentak 2024 ini dijalani dengan riang gembira. Kalah atau menang tetap bersaudara.
“Jangan diseram-seramkan, kita jaga kondusivitas ini, jaga persatuan dan kesatuan. Kalau keamanan tidak terjaga, pembangunan tak akan berhasil. Kita berkompetisi tapi tetap jaga persaudaraan,” pintanya memungkasi. hen