POSMERDEKA.COM, BANGLI – Produksi pangan khususnya beras di Kabupaten Bangli masih di bawah angka kebutuhan konsumsi masyarakat. Untuk memenuhi kebutuhan beras, Bangli masih mengandalkan pasokan dari kabupaten atau kota lain.
Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan Bangli, I Wayan Sarma, mengatakan produksi beras di Bangli masih minus. “Hal itu karena luas lahan sawah di Kabupaten Bangli sedikit, hanya 5 persen dari luas wilayah Kabupaten Bangli,” ujarnya usai mengikuti pelepasan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP), akhir pekan lalu.
Lebih lanjut dijelaskan, dari empat Kecamatan di Bangli, Kecamatan Kintamani memiliki luas lahan pertanian terbesar tapi didominasi tanaman kopi, jeruk dan sayur-mayur. Sementara Kecamatan Bangli lahan sawahnya sedikit. Selain di Kecamatan Bangli, produksi beras di Kabupaten Bangli selama ini didukung Kecamatan Tembuku dan Susut.
“Secara keseluruhan, luas lahan sawah di Bangli hanya 5 persen dari keseluruhan luas wilayah. Makanya kita bisa logikakan Bangli masih minus beras hampir 11.000 ton per tahun,” urainya tanpa merinci datanya lebih jauh.
Meski produksi pangan khususnya beras Bangli minus, tapi kekurangan beras masih bisa dipenuhi dengan suplai distribusi dari daerah lain. Syukurnya kerja sama di antara kabupaten ini cukup bagus.
“Walaupun produksi beras minus, tapi produksi pangan di Bangli secara umum bisa dikatakan surplus ketika beras itu disubstitusi dengan ketela, jagung maupun bahan pangan lokal lainnya. Jadi, tidak terlalu signifikan kekurangan beras itu,” pungkasnya. gia